Berita Karanganyar Terbaru
Jangan Sweeping Sembarangan Selama Ramadan di Karanganyar, Kapolres : Nekat Kami Tindak Tegas
Polres Karanganyar meminta tak ambil cara di luar hukum selama Ramadan.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Polres Karanganyar meminta tak ambil cara di luar hukum selama Ramadan.
Hal ini ditekankan Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo melalui Kabag Ops Kompol Joko Waluyono setelah mendapat desakan dari Aliansi Umat Islam (AUI) Karanganyar.
Di mana AUI mendesak polisi segera mengambil tindakan tegas untuk menutup tempat hiburan dan minuman keras selama Ramadan.
"Kami minta untuk tidak melakukan sweeping saat Ramadan," kata Joko kepada TribunSolo.com, Jumat (1/4/2021).
Joko mengatakan pihaknya akan menindak tegas jika ada yang melakukan sweeping yang menjadikan perbuatan melawan hukum.
Dia menuturkan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama terkait perizinan dan peraturan laknnya.
"Jika melihat ada indikasi terjadinya perbuatan melawan hukum, segera laporkan, kami tetap mengambil tindakan tegas," jelas dia.
Baca juga: Hari Pertama Pertamax Naik Rp 12.500 Per Liter, Penjual Eceran Karanganyar Langsung Menaikkan Harga
Baca juga: Jaminan Kapolresta Menjelang Ramadan : Sweeping Haram di Solo, yang Berani Kami Tindak Tegas
Ketua AUI Karanganyar Fadlun Ali mengatakan permintaan mereka untuk menutup tempat hiburan tersebut selama ramadan.
Kemudian ia mengatakan hal tersebut agar masyarakat lebih tenang beribadah selama bulan Ramadan.
"Kami ingin menegaskan agar seluruh tempat hiburan yang ada di Karanganyar tutup selama Ramadhan, jika ada yang melanggar, kami minta aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas," kata dia.
Fadlun juga menyoroti makin maraknya aksi perjudian di masyarakat Karanganyar.
Dia juga meminta kepada para penegak hukum untuk memberikan kewenangan membantu untuk melakukan penertiban terhadap hal-hal tersebut.
Kemudian ia menuntut ke Bupati Karanganyar Juliyatmono untuk segera membuat Peraturan Daerah terkait larangan peredaran minuman keras dan hiburan malam di Kabupaten Karanganyar.
Jaminan Kapolresta Karanganyar
Memasuki bulan puasa atau Ramadan, kerap ada aksi sweeping tempat makan maupun tempat hiburan malam oleh kelompok tertentu.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya melarang dan mengharamkan adanya sweeping tersebut.
"Dilarang, kami mengharamkan adanya sweeping yang akan dilakukan oleh kelompok manapun," terang Ade di Loji Gandrung Solo, Selasa (29/3/2022).
"Yang akan mengganggu kehikmatan kekhusyukan dalam bulan suci Ramadan," ujar dia menekankan.
Ade menegaskan toleransi, saling menghargai dan menghormati perbedaan menjadi kunci agar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan.
"Solo harus menjadi kota majemuk tapi anteng, artinya saling menghargai," kata dia.
Polri dan TNI, disebutnya bakal menjamin agar kegiatan puasa Ramadan di Solo berjalan secara tertib, aman, dan nyaman.
Begitu pula terkait semua aktivitas ibadah akan selalu dipastikan berjalan dengan baik dan lancar.
Baca juga: Terapi Cuci Otak Terawan Masih Beroperasi di RS DKT, IDI Solo : Itu Ranah Pengurus Besar IDI Pusat
Baca juga: Bacaan Doa untuk Orangtua yang Telah Meninggal Dunia, Bisa Dibaca Setiap Malam di Bulan Ramadan
Oleh karena itu, Ade menegaskan tak ragu untuk menegakkan hukum kepada mereka yang mengganggu kerukunan umat beragama di Kota Bengawan.
"Kami tidak ragu-ragu untuk mengawal toleransi kerukunan umat beragama," katanya.
"Siapapun yang berani mengganggu kesatuan dan persatuan kerukunan maupun toleransi pasti akan kami hukum setegak-tegaknya demi menjaga Kota Surakarta tetap nyaman tertib dan sehat," pungkasnya.
Acara Jelang Ramadan
Tiga anak perempuan bolak balik mengepel lantai Masjid Agung Solo, Senin (28/3/2022).
Tawa tak bisa lepas dari wajah ketiganya.
Saling dorong dan bercanda menjadi selingan saat mengepel.
Mereka adalah bagian dari 24 siswa SDN Kauman 027 yang membersihkan Masjid Agung Surakarta.
Tentu kegiatan ini tak lain untuk menyambut bulan Ramadan yang tiba kurang dari sepekan lagi.
Pembersihan itu tak hanya dilakukan dengan mengepel lantai.
Beberapa siswa lain terpantau tengah mengelap dinding masjid dengan kain basah.
Bahkan soko guru atau tiang masjid, serta bedug masjid yang berada di sisi utara tak lepas dari aksi pembersihan anak-anak kelas IV dan V SD itu.
Guru SDN Kauman 027, Sri Handayani, mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk melatih kerja sama dan gotong royong bagi anak-anak dengan cara yang paling sederhana.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Sambut Ramadan 1443 H/2022, Bisa Dikirimkan kepada Teman dan Keluarga
Baca juga: Sadranan di Jawa Sambut Puasa Ramadan Ternyata Ada Sejak Zaman Majapahit, Begini Sejarahnya
"Ini mulai kelas IV dan V, karena dipandang anak yang umurnya paling ideal untuk kegiatan seperti ini menanamkan rasa kerja sama," kata dia.
Antusiasme anak-anak ini begitu terasa.
Siswi kelas IV Afrizea Aurora Disti salah satunya, tanpa dikomandoi dia sudah memasukan tongkat pel ke dalam ember.
Sejenak kemudian usai memeras pel, dia kembali mengepel lantai masjid.
Sedangkan rekan-rekannya ada yang menunggui sambil bercanda di anak tangga.
Ada pula yang terpantau tengah bermain air yang berada di depan serambi masjid untuk melepas rasa penat.
"Senang, tapi sedikit capek," kata Pramezia Alya Albiona, siswi kelas IV lainnya.
Afrizea dan Pramezia secara kompak.
"Bawa ember sama lap, ngelap bedug juga," kata mereka.
Baca juga: Saat Relawan Bersih-bersih Makam Keraton Kartasura Jelang Ramadan & Adakan Pegelaran Wayang Kulit
Diketahui, Masjid Agung Surakarta merupakan masjid yang dibangun oleh Paku Buwono III pada 1763 dan selesai pada 1768.
Namun kegiatan mengepel Masjid Agung Surakarta ini ternyata sudah rutin dilakukan selama tujuh tahun ke belakang menjelang Ramadan.
"Kegiatan ini sudah berjalan sebelum pandemi dan pandemi itu sekitar 5 sampai 7 tahun," kata Ketua TU Masjid Agung Solo, Alif.
Kegiatan mengepel masjid sendiri, dikatakan Alif hanyalah salah satu kegiatan rutin yang ada di Masjid Agung Surakarta menjelang Ramadan.
"Kegiatannya ada 13, salah salah satunya yaitu kegiatan salat tarawih, kuliah menjelang buka puasa, tadarus Al-Quran dan kuliah ba'da subuh," ungkapnya.
Hanya saja, semua kegiatan itu akan berjalan atau tidak tergantung dari aturan yang tercantum dari surat edaran (SE) Wali Kota Solo.
"Kalau tahun lalu karena pandemi grebegnya tidak ada karena SE tidak membolehkan," jelas dia.
"Seperti shalatnya nanti berjarak atau rapet, kami juga menunggu SE dari Wali Kota Solo," pungkasnya. (*)