Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Dukung Aksi 11 April, Aliansi di Solo Tolak Tiga Periode & Suarakan Presidential Threshold 0 Persen

Puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) menggelar aksi menyikapi demo mahasiswa 11 April di kantor DPRD Solo, Senin (11/4/2022).

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) menggelar aksi demonstrasi di kantor DPRD Solo, Senin (11/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) menggelar aksi menyikapi demo mahasiswa 11 April di kantor DPRD Solo, Senin (11/4/2022).

Mereka tiba sekira pukul 13.00 WIB, dan melakukan orasi sembari membawa poster,

Isinya sebagai berikut :

Presiden dan DPR RI, Harus Bertanggung Jawab Terhadap Kondisi Bangsa dan Negara Saat Ini.

-Selamatkan Penderitaan Rakyat
-Kesampingkan Proyek-Proyek Mercusuar!

Menurut koordinator Lapangan (Korlap) Abdul Hamid, aksi ini untuk mendukung demo mahasiswa BEM SI 11 April 2022 di Jakarta.

"Kegiatan hari ini untuk mendukung kegiatan 11 April 2022 di Jakarta," terang dia kepada TribunSolo.com.

Dalam aksi ini, ARB membawa tiga poin yang disampaikan ke anggota DPRD Solo.

Yang pertama adalah menuntut perbaikan ekonomi, karena saat ini harga kebutuhan pokok dan bensin naik.

Poin kedua adalah menolak penundaan Pemilu 2024, dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

Baca juga: Potret Mahasiswa UNS Solo Ikut Demo 11 April Bersama Massa BEM SI, Berangkat ke Jakarta Pakai Bus

Baca juga: Isi Tuntutan BEM SI dalam Aksi Demo di DPR RI Hari Ini, 11 April 2022

Kemudian tuntutan ketiga menolak presidential threshold dengan ambang batas 20 persen.

"Kami ingin presidential threshol pencalonan calon presiden dikembalikan 0 persen," ujarnya.

Meski presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan pernyataan resmi tak ada penundaan Pemilu 2024, namun demonstran tetap menyuarakan hal tersebut.

Abdul mengatakan, hal tersebut tetap diutarakan karena sejumlah elite politik telah mengeluarkan pernyataan yang membuat gaduh.

"Karena terlanjur vital adanya penundaan pemilu 2024, ada asap pasti ada api, coba kemarin tidak membuat pernyataan yang membikin gaduh," ujarnya.

Adapun hasil audiensi sendiri, perwakilan anggota DPRD Solo menerima poin-poin yang disampaikan demonstran.

Namun jika tuntutan tersebut tidak ditepati, mereka mengancam akan menggelar aksi dengan junlah massa yang lebih besar.

Ketua DPRD Solo Budi Prasetio mengatakan, poin-poin tuntutan yang disampaikan oleh demonstran telah mereka terima, dan akan dilanjutkan ketingkat pusat.

"Terkait penundaan pemilu, tahapan kan sudah berjalan, kedepannya ada pelantikan KPU dan Bawaslu Pusat, nanti dilanjutkan dengan pengurus yang di daerah, jelas dia.

Pengamanan dari Polresta

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, mengutarakan pendapat di muka umum merupakan hak konstitusional setiap warga negara, yang dilindungi oleh Undang-undang (UU).

"Polri dalam hal ini yang diberikan mandat oleh UU, akan menyelenggarakan pengamanan terhadap segala bentuk kegiatan penyampaian pendapat di muka umum, agar berjalan dengan aman, tertib dan lancar," kata dia.

Baca juga: Bantah Jadi Mentor Demo 11 April di Jakarta, Dosen FH UNS Isharyanto : Fitnah & Pembunuhan Karakter

Kendati demikian, dia meminta kepada masyarakat agar tetap mengharagai hak-hak dan kebebasan orang lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum dan mentaati hukum dan ketentuan UU.

Serta menjaga dan hormati keamanan dan ketertiban umum, serta menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Polresta Surakarta akan mengawal dan mengamankan semua penyampaian pendapat di muka umum di Kota Surakarta secara Humanis, profesional dan akuntabel," ujarnya.

"Dipastikan semua personel pengamanan yang dilibatkan dalam pengamanan aksi unjuk rasa, tanpa senjata api," jelas dia.

BEM UNS ke Jakarta

Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo nglurug ke Jakarta ikut demo bersama BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin (11/4/2022).

Pantauan TribunSolo.com, penampakan mahasiswa yang bermarkas di Kentingan Jebres Solo itu terlihat dalam siaran langsung IG resmi BEM UNS siang hari.

Bahkan Presiden BEM UNS Solo, Shoffan Mujahid membenarkan dengan penampakan mahasiswa berjaket almamater warna 'telur bebek' tersebut.

"Iya benar kami berangkat ke Jakarta," ungkap dia dihubungi TribunSolo.com di sela-sela demo.

Shoffan menerangkan, ada puluhan mahasiswa UNS yang berangkat ke Jakarta demi bergabung dengan BEM SI untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.

"Sekitar 30 mahasiswa yang berangkat ke UNS untuk bergabung dengan teman-teman untuk aksi 11 April," terang dia.

"Agar aspirasi lebih terdengar, ini juga merupakan follow up dari aksi sebelumnya," harap dia.

Baca juga: Isi Tuntutan BEM SI dalam Aksi Demo di DPR RI Hari Ini, 11 April 2022

Baca juga: BEM Solo Raya Siapkan Aksi Setelah Tanggal 11 April 2022: Kita Konsolidasi

Dia menambahkan, mahasiswa berangkat dari Solo ke Jakarta pada, Minggu (10/4/2022).

"Kemarin naik bus bareng mahasiswa Jateng dan DIY," paparnya.

Selama perjalanan menuju Jakarta, Shoffan mengaku tidak ada masalah dan tidak ada aksi putar balik seperti kabar lainnya.

"Aman, tidak ada putar balik," jelas dia.

Sempat Dapat Serangan di Medsos

Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di DKI Jakarta, Senin (11/4) besok.

Salah satu universitas yang akan turut hadir yakni Universitas Sebelas Maret (UNS).

Jelang hari H aksi, serangan-serangan tuduhan mulai dilayangkan ke mantan Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa.

Zakky mengaku, sejak kemarin hingga sekarang tuduhan masih terus diarahkan kepadanya.

Baca juga: Demo 11 April di Jakarta, BEM UNS Pastikan Ada Mahasiswa dari Solo Ikut Bergabung Bersama BEM SI

"Saya nggak paham juga motivasi mereka apa, menganggap sebagai provokator," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (10/4/2022).

Dirinya mengaku, tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya datang melalui media sosial.

Mulai dari postingan Instagram, Twitter bahkan Facebook.

"Serangan dengan postingan tuduhan, serangan kolom komentar hingga ke personal chat," tuturnya.

Bahkan, Zakky mendapati serangan berupa kalimat yang tak pantas.

"Padahal secara BEM saja saya sudah purna sejak bulan lalu," paparnya.

Zakky menilai, tuduhan-tuduhan tersebut merupakan aksi dan reaksi dari beberapa pihak yang tertekan.

"Mungkin ada yang tertekan, ada yang terdesak dengan kondisi yang kayak gini, ya biasanya mereka menghadirkan tekanan kepada pihak yang dirasa membuat suatu arahan," tuturnya.

Ia menilai, hal tersebut menciderai kebebasan berpendapat.

Tangkap layar status WhatsApp mantan presiden BEM UNS Zakky Musthofa
Tangkap layar status WhatsApp mantan presiden BEM UNS Zakky Musthofa

Pasalnya, aksi yang direncanakan besok itu merupakan kebebasan berpendapat dari negara demokrasi.

"Mungkin ini yang agak menciderai nilai kebebasan berpendapat secara moral, kultural," ungkapnya.

Ia mengaku, serangan dari pihak luar sebenarnya sudah ia peroleh sejak tahun lalu.

"Tahun lalu, puasa aksi KPK pertama ketika masuk di salah satu stasiun tv hampir semua dapat retasan," terangnya.

Baca juga: Beda dengan BEM UNS, BEM Unisri Tegaskan Tak Ikut Demo di Jakarta : Fokus Aksi di Solo

"Dianggap provokator, dianggap mahasewa, dibayar, ya seperti itu tuduhannya," lanjut Zakky.

Meski mendapat tuduhan, hal tersebut tak melunturkan semangat Zakky untuk turut serta dalam aksi di Jakarta besok.

"Ikut insyaAllah di Jakarta," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved