Kematian Bocah Kartasura
Kerap Dianiaya Kakak Sambung hingga Berujung Maut, Tangisan Dila Tak Pernah Terdengar Tetangga?
Kasus UF, bocah 7 tahun yang meninggal karena dianiaya kakak-kakak sambungnya sedikit menyisakan kejanggalan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kasus UF, bocah 7 tahun yang meninggal karena dianiaya kakak-kakak sambungnya sedikit menyisakan kejanggalan.
Kejadian itu dilakukan di rumahnya di Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Dengan kondisi kerap dianiaya, tentu UF alias Dilla pasti spontan berteriak kesakitan.
Hanya saja para tetangganya seperti tak mengetahui hal ini.
Apakah tangis dan jerit UF tak terdengar?
TribunSolo.com mencoba menggali informasi dari sekitar kediaman UF.
Dari pantauan mata, rumah yang ditinggali UF bersama kakak-kakak sambungnya memang hanya berdempetan dengan sebuah indekos di sisi barat.
Sementara di sisi timur, sedang dibangun sebuah rumah. Rumah itu pun masih dalam tahap pengerjaan.
Sedangkan di sisi selatan, tampak kebun kosong atau lapangan yang hanya diisi tanaman.
Berdasarkan penuturan Sumarni, pemilik rumah yang berjarak dua rumah dari lokasi, kemungkinan kecil suara tangis UF terdengar oleh penghuni kos.
Baca juga: Hukuman Pembunuh Bocah Dila di Kartasura : FNH Diancam Penjara 15 Tahun, GSB Hanya 3 Tahun Saja
Baca juga: Ibu Sambung Tak Hanya Bercucuran Air Mata, Tapi Mendadak Pingsan saat Jenazah Dila Hendak Dimakamkan
"Penghuni kosnya kerja dari pagi sampai malam, jadinya kok kemungkinan kecil dengar, saya aja yang di sini nggak pernah dengar," kata Sumarni, kepada TribunSolo.com, Rabu (13/4/2022).
Bukan suara UF tak terdengar, akan tetapi memang penghuni rumah yang Sumarni tinggali rata-rata beraktivitas di rumah hanya malam hari.
"Saya, anak saya itu semua kerja, sore jelang maghrib baru pulang, jadi nggak pernah tahu kondisi sini," kata Sumarni.
"Kalau rumah yang baru dibangun ini juga belum lama, baru beberapa bulan mulai, dulunya tanah kosong," tambahnya.