Keraton Kartasura Dijebol
Perawatan Benteng Keraton Kartasura Tanggung Jawab Siapa? Ini Jawaban Dirjen Kebudayaan Kemendikbud
Banyak masyarakat yang belum paham soal perawatan cagar budaya, apalagi ada cagar budaya yang berdiri di atas tanah warga atau pemilik lahan.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Banyak masyarakat yang belum paham soal perawatan cagar budaya, apalagi ada cagar budaya yang berdiri di atas tanah warga atau pemilik lahan.
Seperti yang terjadi di Benteng Keraton Kartasura, pemilik lahan nekat menjebol benteng yang ternyata cagar budaya.
Pemilik lahan mengaku tidak mengetahui jika yang dijebol adalah cadar budaya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan pemilik lahan cagar budayalah yang bertanggung jawab terhadap perawatan situs tersebut.
Ucapan Hilmar ditujukan kepada keluhan dimana perawatan Benteng Keraton Kartasura disebut membebani kas RT setempat.
"Sebetulnya, dalam undang-undang ini, pemilik lahan tempat cagar budaya itu beradalah yang bertanggung jawab," kata Hilmar, Minggu (24/4/2022).
Hilmar menegaskan, apabila pemilik lahan tidak merawatnya maka ada kemungkinan terburuk yang bakal terjadi.
Baca juga: Benteng Keraton Kartasura Dijebol, Gibran Bandingkan di Solo : Mau Ngecat Saja Lapor Dulu
Yakni cagar budaya tersebut bisa saja diambil oleh negara.
"Sanksi juga ada, pasal 75 itu mengatakan seandainya yang memiliki tidak merawat, maka itu bisa diambil oleh negara," ungkapnya.
Meski begitu, dia mengatakan saat ini masih bisa dilakukan pembicaraan dan diskusi bersama membahas perihal perawatan.
Disinggung mengenai adanya perawatan yang dikeluarkan dari kas RT, dikatakan Hilmar terkadang memang ada masyarakat yang merasa bahwa cagar budaya bukan miliknya meski berada di lahannya.
Baca juga: Jebol Benteng Keraton Kartasura, Pemilik Lahan Dimarahi Bupati Sukoharjo : Harusnya Tanya-tanya Dulu
Baca juga: Pasca Dijebol, Benteng Keraton Kartasura Bakal Dipugar dan Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
"Tergantung kepemilikan ditangan siapa, kadang warga merasa bukan miliknya, (jadi) enggak ngurus," tuturnya.
Persoalan tersebut dikatakan Hilmar hanyalah soal pemahaman di masyarakat.
"Nanti kita sosialisasi kan lagi ke masyarakat," pungkasnya.