Berita Solo Terbaru
Kata Bambang Pacul, Berkali-kali Puan Maharani ke Solo Tapi Tak Didampingi Gubernur Jateng Ganjar
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo tak terlihat lagi di tengah kunjungan Ketua DPR RI Puan Maharani di Kota Solo, Selasa (26/4/2022).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo tak terlihat lagi di tengah kunjungan Ketua DPR RI Puan Maharani di Kota Solo, Selasa (26/4/2022).
Kedatangan putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu juga didampingi sejumlah pimpinan daerah di Solo Raya.
Di antaranya Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo.
Adapun kedatangan Puan untuk menghadiri acara Bimbingan Teknis Pemasaran Ekonomi Kreatif dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Hotel The Sunan Solo.
Dalam momen tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali tak terlihat mendampingi Puan Maharani.
Hal ini merupakan kunjungan ketiga Puan Maharani di Solo tanpa didampingi Ganjar Pranowo.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto mengatakan, hanya mengundang pimpinan di daerah pemilihan (dapil) Puan Maharani saja.
Baca juga: Survei Populi Center: Prabowo Subianto Terpopuler, Nomor Dua dan Tiga Justru Bukan Ganjar Pranowo
Baca juga: Gibran Lagi-lagi Menangi Survei Pilgub Jateng, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Pacul : Masih Panjang
"Itu cuma diikuti Dapil saja, gak papa, kalau Bambang Pacul turun (ke Lapangan), apa harus undang gubernur?," katanya kepada TribunSolo.com.
Dalam kunjungannya, Puan Maharani menyalurkan KIP.
"Bagaimana kami membantu anak-anak setelah lulus SMA bisa melanjutkan kuliah, maka KIP hadir melalui negara," kata Puan.
Puan berharap, KIP bisa ini bermanfaat bagi anak bangsa, untuk melanjutkan jenjang pendidikan.
"Target ke depannya, semoga bisa berjalan terus, jumlahnya bisa bertambah dan bisa lanjut S2," kata dia kepada anak-anak.
Sempat Curhat Tak Didampingi
Curhatan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Puan menyebut ada kepala daerah yang enggan menyambutnya saat berkunjung.
Baca juga: Tanggapi Curhat Puan Kesal Dicueki Gubernur saat Kunjungan Daerah, Ganjar: Saya Sambut Paling Depan
Hal itu diungkapkan saat Puan memberi pengarahan kepada kader PDI-P Provinsi Sulut, dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022), di Luwansa Hotel, Manado.
"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ungkapnya.
Sosok Gubernur tersebut diduga Ganjar Pranowo
Mantan Wali Kota Solo dan sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menilai sosok yang disindir secara terang-terangan oleh Puan Maharani adalah Ganjar Pranowo.
"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah," kata Rudy.
Lebih lanjut, Rudy menjelaskan bahwa sindiran itu diduga terkait saat Ganjar tak menyambut Puan ketika acara peresmian Pasar Legi di Kota Solo.
Rudy pun membeberkan bahwa Ganjar tak mendapat pemberitahuan soal kedatangan Puan.
Di sisi lain, Gubernur Jateng tersebut juga mempunyai agenda ke Jakarta untuk menyampaikan soal mitigasi bencana.
"Kalau sambut menyambut protokoler ada. Kalau Mas Ganjar dikabari Mbak Puan mau ke sini, dan suruh nyambut mesti Mas Ganjar nyambut," jelasnya.
Baca juga: Bertemu Ganjar Pranowo, Warga Desa Wadas Curhat: Sekarang Tiap Lihat Pria Asing Baju Hitam Trauma
Reaksi Ganjar Pranowo
Dilansir dari Kompas.com, Ganjar Pranowo pun ikut memberikan tanggapan soal curhat Puan.
Ia menyatakan, akan jadi orang terdepan untuk menyambut Puan jika nanti berkunjung ke Jawa Tengah.
"Siap nanti kalau (Ketua DPR Puan Maharani) ke Jawa Tengah, saya sambut paling depan," kata Ganjar di Purworejo, Minggu (13/2/2022) seperti ditayangkan Kompas TV via Kompas.com.
Diduga Ada Pesan Tersembunyi
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidyatullah, Adi Prayitno, menilai sindiran Puan tersebut jelas ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menurut Adi, publik bisa secara mudah menebak lantaran selama ini Puan dan Ganjar dianggap bersaing menuju Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih, katanya, beberapa waktu lalu Ganjar tak mendampingi Puan saat meresmikan Pasar Legi di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Jadi publik menduga-duganya Puan sebenarnya ingin menyerang Ganjar, itu tafsiran publik."
"Persisnya ya tentu hanya Mbak Puan dan Tuhan yang tahu siapa yang dimaksud," ujar Adi, Kamis (10/2/2022), dikutip dari Kompas.com.
Hal senada juga turut disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan, jika pernyataan Puan ditujukan untuk daerah pemilihan, maka gubernur yang dimaksud adalah Ganjar.
"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah," kata Rudy dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan sikap Ganjar yang tak menyambut Puan di Solo, adalah karena kapasitas Puan sebagai Ketua DPR RI.
Sehingga, jelas Rudy, ada protokolernya sendiri.
"Kalau sambut menyambut protokoler ada. Kalau Mas Ganjar dikabari Mbak Puan mau ke sini, dan suruh nyambut mesti Mas Ganjar nyambut," terangnya.
"Kok Pak Gubernur tah, saya pun tidak pernah jemput karena tidak pernah dikabari."
"Kalau diminta untuk jemput, ya jemput. Kapasitasnya sebagai apa. Ketua DPP, kalau Ketua DPR RI ada protokolernya sendiri," sambung dia.
Terkait tak hadirnya Ganjar saat peresmian Pasar Legi, Rudy mengatakan kala itu Ganjar tengah menghadiri acara presentasi mitigasi bencana ke Jakarta.
Ia pun meminta agar permasalahan tersebut tak dibesar-besarkan lantaran eksekutif dan legislatif berbeda.
"Menurut saya kayak begitu nggak perlu dibesar-besarkan. Karena antara eksekutif dan legislatif beda-beda to. Lha kalau presiden hukumnya wajib jemput."
"Tapi, kalau ketua DPR RI protokolernya tidak di situ. Paling pengurus partai yang jadi wali kota dan gubernur pasti jemput."
"Itu kalau dikabari, kalau tidak dikabari yang dijemput siapa," ungkap dia.

Baca juga: Pengamat Menduga Ganjar Pranowo Sosok yang Disindir Puan Maharani, Sebut Ada Pesan Tersembunyi
Pertegas Hubungan Puan dan Ganjar Tak Baik-baik Saja
Curhatan Puan Maharani beberapa waktu lalu dinilai Adi Prayitno menambah keyakinan publik bahwa hubungan Ketua DPP PDIP tersebut dan Ganjar Pranowo secara politik, tak baik-baik saja.
Menurutnya, secara tak langsung, pernyataan Puan menegaskan Ganjar bukan siapa-siapa di dalam partai berlogo banteng itu.
Terlebih, kemarahan Puan di Manado pada Rabu, disampaikan menggunakan bahasa yang cukup vulgar.
"Intinya ya secara tidak langsung kalau ditafsirkan, Puan ingin mengatakan Ganjar bukan siapa-siapa di PDIP."
"Kalau bahasa teman-teman PDIP lain ya anak kos-kosan lah, cuma ngontrak," katanya, Kamis.
Adi menambahkan, adalah hal wajar dalam politik Indonesia, kader-kader partai di daerah menyambut kedatangan elite partai yang sedang berkunjung.
Apalagi, Puan adalah sosok penting di PDIP dengan statusnya sebagai Ketua DPR, Ketua DPP, dan keturunan Soekarno.
"Puan ini kan sebenarnya ingin memperlihatkan kepada publik tentang supremasi politiknya di internal PDIP bahwa Puan adalah orang yang saat ini orang penting di partai dan menduduki jabatan politik strategis yang didapatkan dengan susah payah," tandasnya.
Seperti diketahui, Puan mengaku kesal melihat ada kepala daerah yang tak bangga ketika dirinya berkunjung ke daerah.
Hal ini disampaikannya ketika bercerita soal adanya gubernur yang tak menyambutnya saat kunjungan ke daerah.
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan. Bikin kesal," kata Puan, dilansir Kompas.com.
Mendengar cerita Puan Maharani soal gubernur yang tak menyambutnya, kader PDIP yang hadir sontak berkata agar kepala daerah tersebut diganti.
Ketua DPP PDIP ini hanya tersenyum mendengar perkataan para rekannya.
(*)