Berita Solo Terbaru
Pesan Mamiek Kepada Didi Kempot Sebelum Terkenal Jadi Kenyataan : Jadi Penyanyi Lokal yang Terkenal
Kenangan soal Didi Kempot kembali menyeruak saat momentum dua tahun meninggalnya Sang Maestro Campursari itu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kalau saya dulu hanya sebagai yang muter gelas (untuk meminta uang ngamen), Mas Didi Kempot yang nyanyi, yang gitar waktu itu," katanya.
Pras mengatakan ada oufit yang melekat di tubuh Didi Kempot setiap mengamen.
The Godfather of Broken Heart itu disebut kerap mengenakan lurik sebagai atasan dan topi sebagai pelengkap.
"Celananya biasanya agak panjang, kombor-kombor kayak karung goni. Terus kalau waktu ngamen di jalan itu pakai topi," kata Pras.
"Kalau blangkon itu waktu shooting aja atau waktu main di panggung-panggung," katanya.
Jual Pit Onthel hingga Makan Nasi Bandeng
Didi Kempot nyatanya juga pernah memiliki keinginan seperti membeli gitar.
Namun demi mewujudkan keinginannya, dia terpaksa menjual sepeda atau pit onthelnya.
"Dia cerita sama saya. 'Aku mau beli gitar aja sepedaku tak jual', sepedanya onthel," ceritanya.
Perjuangan pelantun Stasiun Balapan itu dikatakan Pras memang dari bawah atau nol.
'Rekoso' dipilih Pras untuk menggambarkan momen ketika ngamen bareng itu.
Kala itu, hasil ngamen dibelikan nasi bandeng.
Baca juga: Cara Dapat Tiket Konser Tribute Didi Kempot di Taman Jurug Solo Sabtu 7 Mei, Harga Tiket Rp 50Ribu
Baca juga: Warga Solo Jangan Lewatkan Konser Tribute Didi Kempot pada Sabtu 7 Mei, Dihadiri Ndarboy dan Cak Nan
Terkadang satu bungkus nasi bandeng seharga Rp 50 perak ketika itu bisa disantap untuk dua-tiga orang.
"Waktu makan nasi bandeng aja satu bungkus kadang bisa buat berdua atau bertiga," jelasnya.
"Jadi ngamen dapat uang untuk makan. Pokoknya orang ada berapa, itu secukupnya adanya dimakan bareng gitu," kata Pras.
