Film KKN di Desa Penari Kini Tembus 2 Juta Lebih Penonton, Kisah Aslinya Sempat Viral di Twitter
Menurut akun Twitter SimpleMan, cerita KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata yang terjadi di sebuah desa di Jawa Timur pada 2009.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Film KKN di Desa Penari meraih kesuksesan.
Dalam 6 hari penayangannya, film tersebut sudah menembus 2 juta lebih penonton.
Sebelum dijadikan film, KKN di Desa Penari merupakan Thread yang pernah viral di Twitter pada tahun 2019.
Menurut akun Twitter SimpleMan, cerita KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata yang terjadi di sebuah desa di Jawa Timur pada 2009.
Dalam cerita yang disampaikan SimpleMan dibuat dalam dua versi yakni versi Widya dan versi Nur.
Baca juga: Live TikTok Selama 24 Jam, Caisar YKS Bantah Pakai Sabu-sabu Seperti yang Ditudingkan Netizen
Berikut cerita lengkap versi Widya yang dikutip dari postingan SimpleMan:
"Malam ini, gw akan bercerita sebuah cerita dari seseorang, yang menurut gw spesial. Kenapa? Karena gw sedikit gak yakin bakal bisa menceritakan setiap detail apa yang beliau alami.
Sebuah cerita tentang pengalaman beliau selama KKN, di sebuah desa penari.
Sebelum gw memulai semuanya. Gw sedikit mau menyampaikan beberapa hal.
Sebelumnya, penulis tidak mendapat ijin untuk memposting cerita ini dari yang empunya cerita, karena beliau memiliki ketakutan sendiri pada beberapa hal, yang meliputi kampus dan desa tempat KKN diadakan.
Tetapi, karena penulis berpikir bahwa cerita ini memiliki banyak pelajaran yang mungkin bisa dipetik terlepas dari pengalaman sang pemilik cerita akhirnya, kami sepakat, bahwa, semua yang berhubungan dengan cerita ini, meliputi nama kampus, fakultas, desa dan latar cerita, akan sangat dirahasiakan.
Jadi buat teman-teman yang membaca cerita ini, yang mungkin tahu, atau merasa familiar dengan beberapa tempat yang meski disamarkan ini, dimohon, untuk diam saja, atau merahasiakan semuanya, karena ini sudah menjadi janji penulis dan pemilik cerita.
Tahun 2009 akhir, semua anak angkatan 2005/06 sudah hampir merampungkan persyaratan untuk mengikuti KKN yang dilakukan di beberapa desa sebagai syarat lanjutan untuk tugas skripsi.
Dari semua wajah antusias itu di kampus, terlihat satu orang tampak menyendiri. Widya, begitu anak-anak lain memanggilnya
Ia tampak begitu gugup, menyepi, menyendiri, sampai panggilan telepon itu membuyarkan lamunannya.