Berita Solo Terbaru
Berkah Libur Lebaran 2-8 Mei 2022, TSTJ Solo Panen Wisatawan, Raup Rp1,3 Miliar dari Penjualan Tiket
Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan jumlah itu didapat karena dalam kurun waktu 2-8 Mei terdapat pengunjung sebanyak 52.000 orang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Selama libur lebaran 2022, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mampu meraup Rp1,3 miliar dari penjualan tiket pengunjung.
Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan jumlah itu didapat karena dalam kurun waktu 2-8 Mei terdapat pengunjung sebanyak 52.000 orang.
Dengan harga tiket masuk Rp25.000 per pengunjung, artinya TSTJ meraup Rp1,3 miliar.
"Ya hitung saja berapa, pengunjungnya selama tanggal 2-8 Mei itu 52.000 orang. Dikalikan saja Rp25 ribu per tiket," kata Bimo, kepada TribunSolo.com, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Libur Lebaran TSTJ Full Senyum: Diburu Wisatawan, Sehari Tembus 10.500 Orang
Baca juga: Berkah Lebaran 2022, Perajin Selongsong Ketupat di Karanganyar Full Senyum
Pada Minggu (8/5/2022), Bimo mengatakan pihaknya sebenarnya menargetkan penjualan tiket hingga 15 ribu orang.

Namun, cuaca hujan membuat penjualan tiket hanya menembus angka 9.000-an orang.
Adapun selama bulan Mei, Bimo mengatakan TSTJ menargetkan 100 ribu pengunjung.
"Namun ada gantinya pada Senin sekitar 2.500 pengunjung. Hari ini (Selasa) pun kayaknya masih ramai. Bulan Mei targetnya 100.000 (pengunjung)," katanya.
Target tersebut bukan tanpa alasan.
Bimo memprediksi wisatawan masih bakal mengunjungi TSTJ lantaran ada banyak hari libur keagamaan.
"Kan besok masih ada hari libur. Itu diprediksi tetap bakal pada mengunjungi TSTJ. Selain itu, kemungkinan ada pengaruh dari kebijakan pemerintah mengenai work from home," pungkasnya.
Solo Bakal Punya 'Taman Safari' Megah
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) bakal berubah total.
Ya, kebun binatang yang ada di Kota Solo itu akan disulap menjadi taman satwa yang jauh lebih megah dari saat ini.
Baca juga: Alun-alun Ditutup, Tapi Taman Satwa Taru Jurug Boleh Buka, Tahun Baru Bakal Didatangi 15 Ribu Orang
Baca juga: Viral Harimau Taman Satwa Taru Jurug Kurus, Gibran Minta Maaf, Ini Penjelasan Direktur TSTJ
Bahkan, hanya untuk pembangunan awal saja, dana yang akan disuntikkan pemodal sebesar Rp 20 miliar.
Investasi itu salah satunya datang dari Taman Safari Indonesia.
Direktur Taman Safari Indonesia, Hans Manansang mengatakan, pembangunan atau revitalisasi dari TSTJ akan dilakukan secara bertahap, meski desain sudah dilakukan secara menyeluruh.
"Nilai investasinya mungkin di atas Rp 20 miliar. Masa pembangunan akan bertahap, tahun ini akan masuk fase pertama," ujar Hans, di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Selasa (22/2/2022).
TSTJ nantinya bakal berubah konsep menjadi laiknya taman safari.
Itu artinya, pengunjung merasakan tengah berada di habitat asli para satwa.
Sejumlah satwa akan dilepas bebas tanpa penyekat pagar lagi.
Peningkatan sisi edukasi hingga pengalaman unik akan lebih ditonjolkan.
Sehingga diharapkan pengunjung, terutama anak-anak belajar mencintai satwa dan mengenal sifat para satwa di alam liar.
"Kurang lebih mirip dengan taman safari, jadi tidak ada lagi ke depannya kandang-kandang. Semua sifatnya terbuka," kata Hans.
"Kita yang melihat juga tidak merasa satwa terkungkung lagi dan mereka bisa bergerak bebas di sekitar kita tanpa bersentuhan, mereka bebas berkeliaran," imbuhnya.
Selain revitalisasi, TSTJ juga akan fokus pada konservasi.
Salah satu gambaran yang terbayang, kata Hans, adalah melakukan penambahan satwa dengan tujuan perkembangbiakan terjadi.
Saat ini di TSTJ terdapat dua gajah betina, Hans mengatakan, akan mencoba menghadirkan gajah jantan.
"Kita juga akan mix hewan Indonesia, ada juga hewan-hewan Asia dan Afrika. Kita akan mix sesuai dengan tema yang akan kita bangun," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan TSTJ bakal berubah konsep dimana tak ada lagi satwa yang berada di balik jeruji, kerangkeng atau kandang.
Dia juga menekankan walaupun mirip dengan taman safari, nantinya masyarakat bakal tetap berjalan kaki dan bukannya mengendarai mobil.
"Tadi sudah kita bahas, tidak ada lagi konsep-konsep kebun binatang yang pakai kerangkeng. Dilepas semua, ada petting zoo, pokoknya tanpa kerangkeng semua," kata Gibran.
"Tetap jalan kaki bukan pakai mobil. Biasanya ada sungainya (sebagai pemisah). Nggak ada pager pokoknya dan nanti ada pemisahnya. Nanti saja tunggu kalau gambarnya sudah jadi," imbuhnya.
Meski mengalami revitalisasi, Gibran mengatakan pihaknya tetap mempertahankan sejumlah bangunan yang memiliki historic seperti Taman Gesang.
Nantinya TSTJ juga bakal dibagi menjadi tujuh zona. Hanya saja dia belum mau memberikan bocoran lebih lanjut terkait zona-zona tersebut.
"Tadi sudah ada pembagian 7 zona, tapi belum bisa saya bocorin sekarang ya. Kalau sudah pasti aja ya," pungkasnya. (*)