Viral
Inilah Kisah Sewu Dino dari Thread SimpleMan, Disebut Lebih Seram Dibanding KKN di Desa Penari
Pada awal cuitannya, SimpleMan mengklaim bahwa cerita Sewu Dino ini diambil dari pengalaman seseorang yang ia kenal.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Namun, Sri tidak terlalu memikirkan hal tersebut karena yang ada dibenaknya saat ini adalah mencari pekerjaan dan memperoleh uang.
Sri lantas pulang ke rumah setelah puas mendengar dirinya akan dibayar Rp5 juta untuk pekerjaan tersebut.
Di rumah, ayah Sri rupanya memiliki firasat buruk dan sempat melarang anaknya untuk berangkat ke kota untuk bekerja.
"Ia pulang, menceritakan sama bapak, namun, bapak mengatakan hal yg sedari tadi di pikirkan Sri. "Firasat bapak kok gak apik yo ndok, opo gak usah budal ae, golek maneh ae" (firasat bapak kok buruk ya, apa gak usah aja, cari yg lain). Namun Sri meyakinkan, bahwa ia harus kerja."
Tapi, Sri tetap nekat untuk mengambil pekerjaan tersebut, mengingat ia tak sendiri dan ditemani dua perempuan lain yakni Erna dan Dini.
Firasat aneh Sri semakin menguat ketika ia dan dua temannya ditugaskan di suatu rumah terpencil di tengah hutan.
Di rumah itu, ada satu perempuan muda yang tidak sadarkan diri dan memiliki penampilan mengerikan.
"Disalah satu kamar itu, Sri dan yg lain, kaget bukan maen, karena tepat di atas ranjang, ada sebuah peti mati, keranda mayat, di dalamnya, ada seorang gadis yg mungkin masih SMU, masih muda, ia memejamkan matannya, di badannya, ia melihat nanah busuk dan garis lebam hitam, siapa?"
Mbah Tarmin, pria tua yang mengantar mereka ke rumah tersebut menjelaskan bahwa sosok perempuan itu bernama Della Atmojo yang sakit karena praktik santet.
Baik Sri, Dini maupun Erna pun tak bisa menyembunyikan rasa terkejut kala mendengar hal itu. Bagaimana kisah selanjutnya dari mereka bertiga?
Cerita Sewu Dino bisa Anda baca secara lengkap di link thread SimpleMan berikut ini.
Demikian cerita lengkap "Sewu Dino" yang konon lebih seram dari "KKN di Desa Penari".
Film Sewu Dino bakal jadi film horor SimpleMan berikutnya mengikuti jejak KKN di Desa Penari? (*)