Berita Sragen Terbaru
Harga Sapi Jelang Kurban di Sragen: Jadi Rp22,5 Juta, Peternak Tak Berani Naikkan Terlalu Tinggi
Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jelang Idul Adha mengkhawatirkan peternak. Harga sapi pun tidak berani dinaikkan terlalu tinggi
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Perayaan hari raya Idul Adha 1443 H atau 2022 sudah di depan mata.
Namun, kurban tahun ini bersamaan dengan merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, per Rabu (1/6/2022), sudah ditemukan sebanyak 95 ekor sapi terpapar PMK.
Lantas, apakah wabah PMK tersebut mempengaruhi harga ternak menjelang Idul Adha?
Baca juga: Nestapa Pedagang Sapi Karanganyar : Jualannya Sepi Jelang Idul Adha, Harga Anjlok Dihantam Isu PMK
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022, Pemerintah Tunggu Sidang Isbat
Peternak yang juga merupakan anggota kelompok tani Ekopuoyo Sidoharjo, Sudirman (50) mengatakan kenaikan harga sapi belum terlalu signifikan.
"Menjelang korban kalau kenaikan tidak ada kenaikan, terus terang yang mencari hewan kurban sementara ini baru nonton-nonton, istilahnya survei, membandingkan harga kandang sini dengan kandang sana," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (2/6/2022).
Meski begitu, diakuinya harga satu ekor sapi untuk korban dengan berat standar memang mengalami sedikit kenaikan.
Jika biasanya, harga standar sapi untuk korban sekitar Rp 21 juta, kini harganya ada di kisaran Rp 22,5 juta.
Atau dengan kata lain, peternak hanya berani menaikkan harga sekitar Rp 1.500.000 saja.
Baca juga: Banyak Sapi Terpapar PMK, Mentan : Kebutuhan 1,7 Juta Ekor untuk Idul Adha Dipastikan Tak Terganggu
Baca juga: Pemkab Sragen Tutup Seluruh Pasar Hewan Antisipasi Penyebaran PMK, Peternak Ngaku Rugi
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, sebenarnya hampir imbang, harga Rp 22,5 juta itu sudah lumayan besar," terangnya.
Melihat kondisi seperti ini, para peternak pun tidak berani menaikkan harga yang terlalu signifikan, meskipun harga pakan turut mengalami kenaikan.
Harga pakan berupa pollard untuk sapi sebelumnya hanya berkisar Rp 160.000 per 50 kilogram.
Kini harganya terus meroket hingga menyentuh angka Rp 257.000 per 50 kilogram.
Kenaikan harga pollard menurut Sudirman sudah terjadi sejak lebaran lalu, yang mana setiap pembelian harganya selalu naik.