Liputan Haji 2022
Niat Kuat Mbah Misri, Jual Sawah Demi Ibadah ke Mekkah, Uniknya Tetangga yang Membeli Turut Berhaji
Inilah sepenggal cerita dari salah satu jemaah calon haji yang akan berangkat ke Mekkah Al Mukaromah asal Jawa Tengah.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Menunaikan ibadah haji menjadi impian setiap umat muslim.
Bagi yang punya banyak uang tak perlu bingung -bingung lagi untuk membayar ongkos ibadah ke Tanah Suci itu.
Tapi, bagi yang hidupnya pas-pasan, harus berfikir keras agar bisa memenuhi panggilan Allah guna menyempurnakan Rukun Islam itu.
Berbagai cara pun dilakukan, di antaranya ada yang konsisten mengumpulkan uang sedikit-demi sedikit.
Meski hanya Rp 10 ribu tiap hari, tapi berkat doa yang kuat, akhirnya bisa membayar mendaftar haji.
Selain menabung, ada juga yang menjual sebagian aset tanahnya atau sawah untuk membayar porsi dan melunasi biaya haji.
Seperti Mbah Masri (62), calhaj asal Dukuh Pendem, Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan.
Dia menjual 250 meter sawahnya untuk mendaftar haji.
Baca juga: Guru Sragen Balikin Gaji Rp 160 Juta & Tak Ada Pensiunan, DPRD F-Golkar : Aneh, Siap Carikan Lawyer
Baca juga: Alhamdulillah, Tamu Allah Kloter 1 dari Embarkasi Solo Tiba di Madinah, Langsung Tempati Pemondokan
Sawah itu dengan ikhlas dia jual pada tahun 2011 silam setelah 5 orang anaknya mendapatkan bagian tanah.
Niat Menjual Sawah untuk Ibadah
Uang hasil menjual 250 meter sawahnya itu disambut baik Bu Iswati tetangganya yang juga mendampinginya menunaikan haji tahun ini.
Mbah Misri yang mengalami stroke ringan tak bisa berbicara.
Beruntung, Bu Iswati tetangganya juga berangkat haji dan tergabung dalam regu serta rombongan yang sama di Kloter 4.
Dia menceritakan jika awalnya Mbah Misri dan suami menawarkan sebagian tanah agar dibeli.
Iswati yang awalnya tak tertarik untuk membeli sawah itu akhirnya mau karena alasannya menjual untuk beribadah haji yang sangat mulia.
"Saya belinya itu Rp 60 juta, uangnya yang Rp 50 juta kemudian untuk mendaftar haji berdua dengan suaminya," katanya di gedung Jeddah, Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu (4/6/2022) malam.
Sebagai tetangga dekat, Iswati cukup mengetahui keseharian Mbah Misri.
Sebelum terkena stroke ini, Mbah Misri mengutarakan keseriusannya untuk menyempurnakan rukun Islam.
Makanya setelah seluruh anak-anaknya mendapatkan bagian tanah, sebagian sawahnya dijual untuk beribadah.
"Niat banget (berhaji) itu ya sejak 2011 itu, makanya uangnya yang Rp 50 juta tidak saya berikan, tapi langsung saya daftarkan haji," jelasnya.
Sebagai pembeli sekaligus tetangga, Iswati pun yang menguruskan seluruh pendaftaran haji Mbah Misri dan Suami.
Termasuk dalam hal penyiapan segala sesuatunya, serta kegiatan-kegiatan manasik dan sebagainya dia yang mengurus.
Namun, Tuhan punya rencana lain.
Suami Mbah Misri sudah lebih dulu dipanggil yang maha kuasa sekitar 3 tahun lalu .
"Mbah kakung sudah meninggal dunia, ini sudah lebih dari 1000 hariannya," jelasnya. (*)