Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Makin Ganas, Tadinya Hanya Beberapa Ekor, Kini Sapi di Sragen yang Terjangkit PMK Tembus 453 Ekor

Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, total sudah ada 453 sapi yang terinfeksi PMK yang tersebar di 20 kecamatan

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Penyemprotan kandang sapi dengan disinfektan di Dukuh Ngawen, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jumat (10/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kabupaten Sragen semakin ganas, karena sudah menyerang ratusan sapi.

Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, total sudah ada 453 sapi yang terinfeksi PMK yang tersebar di 20 kecamatan, per Kamis (9/6/2022).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 105 dinyatakan sembuh setelah tidak menunjukkan gejala, kemudian disembelih ada 25 dan mati karena PMK ada 5 ekor.

Untuk menekan angka penularan, Pemerintah Kabupaten Sragen menggelar penyemprotan massal secara serempak di 20 kecamatan.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan dengan menyemprot disinfektan secara rutin setidaknya dapat mencegah penularan.

"Menurut Pak Mantri hewan penyemprotan dilakukan sesering mungkin bagus, jika pakai disinfektan yang alami bisa sesering mungkin," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (10/6/2022).

"Disinfektan alami kena mulut nggak papa, kandang dan kaki-kaki sapi disemprot, seperti sapi milik Sardono di Karangmalang bisa sehat semua," imbuhnya.

Sragen sendiri kini berstatus zona merah penularan PMK, karena kasus penularan penyakit yang pertama kali merebak di Jawa Timur itu sudah di temukan di setiap kecamatan.

Baca juga: Kasus PMK di Wonogiri Merebak Jelang Idul Adha, Bupati Jekek Minta Hewan Kurban Dilengkapi SKKH

Baca juga: Virus PMK di Sragen Kian Mengerikan, Sudah Jangkiti 95 Ekor Sapi, Total 5 Anakan Sapi Mati Tiba-tiba

Bupati Yuni mengimbau agar para peternak rutin untuk menjaga kebersihan kandang.

Selain itu, bagi sapi yang sakit diharapkan untuk dikarantina.

"Berharap keadaan membaik, Sragen sudah merah berarti setiap kecamatan sudah terdeteksi ada (PMK), cara yang paling pas harus menjaga kebersihan kandang kalai ada yang sakit sapi harus dikarantina dan diobati," terangnya.

Disinfektan bisa menggunakan disinfektan alami seperti eco enzyme juga bisa menggunakan disinfektan seperti pada penanganan covid-19.

Seperti yang dilakukan Sardono Nur Utomo, peternak sapi asal Dukuh Ngawen, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Selain menjaga kebersihan kandang, ia juga rutin menyemprotkan disinfektan tiga kali sehari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved