Berita Sragen Terbaru
Pesan Danrem 074/Warastratama untuk Masyarakat Solo Raya : Jangan Mudah Terpengaruh Kelompok Radikal
Kolonel Inf Achiruddin menyapa langsung dan memberikan pengrahan kepada jajaran anggota Kodim 0725/Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Achiruddin berkunjung ke Makodim 0725/Sragen.
Kunjungan kali ini merupakan yang pertama setelah resmi dilantik menjadi Komandan Korem 074/Warastratama pada Februari 2022 lalu.
Sesampainya di Makodim 0725/Sragen, Kolonel Inf Achiruddin disambut langsung oleh Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno.
Kolonel Inf Achiruddin menyapa langsung dan memberikan pengrahan kepada jajaran anggota Kodim 0725/Sragen.
"Kami disini juga memberi arahan kepada prajurit Kodim 0725/Sragen agar mereka tetap fokus di dalam menjalankan fungsinya sebagai prajurit TNI, dalam hal ini sebagai Babinsa," ujar Achiruddin kepada TribunSolo.com, Kamis (9/6/2022).
Achiruddin menyebutkan jika wilayah Solo Raya merupakan wilayah yang khas, karena hal yang ada di wilayah kelahiran Presiden Jokowi tersebut bisa menjadi permasalahan nasional.
Baca juga: Atribut Khilafatul Muslimin di Sukoharjo Dilepas Polisi, Ketua RT: Sudah Lima Tahun Beraktivitas
Baca juga: Arief Poyuono Ungkap Alasan Kenapa Jokowi Sulit Jadi King Maker di Pilpres 2024, Ingatkan Zaman SBY
"Terkait dengan kelompok radikal, kegiatan pengamanan VVIP, kemudian juga konflik sosial, inilah yang saya harapkan prajurit ataupun anggota Kodim 0725/Sragen bisa benar-benar melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya," terangnya.
Menyinggung terkait masalah pemahaman radikal yang ada di wilayah Solo Raya, Achiruddin berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan kelompok radikal.
Masyarakat harus memegang teguh ideologi pancasila yang telah dirumuskan oleh pendiri bangsa Indonesia, yang terbukti mampu menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, sebagai warga Negara Indonesia, masyarakat telah hidup dalam keberagaman.
Sedangkan kelompok radikal merupakan kelompok yang intoleran yang enggan untuk bergabung dan bersosialisasi dengan selain agamanya.
"Kami juga berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan kelompok-kelompok radikal yang ada, karena negara kita kan sudah jelas, ideologinya pancasila," ujarnya.
"Bahwa yang hidup di Indonesia ini atau di Solo Raya ini tidak hanya muslim saja, ada saudara-saudara kita dari agama lain yang hidup berdampingan dengan kita," pesannya.
Ada di Solo dan Sukoharjo
