Berita Solo Terbaru
Awal Mula 6 Sapi di Kota Solo Positif PMK, Tertular Sapi yang Didatangkan dari Sragen
Sebanyak 6 ekor sapi di Kota Solo terkonfirmasi positif alias terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penularan diduga dari sapi asal Sragen
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 6 ekor sapi di Kota Solo terkonfirmasi positif alias terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Bidang Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Surakarta dr Hewan Agus Sasmita mengatakan penularan bermula dari sapi yang baru didatangkan dari wilayah Sragen.
"6 ekor sapi tersebut 2 ekor ada di Kelurahan Banyuanyar dan 4 ekor di Mojosongo. Awalnya sapi yang positif PMK hanya 2 ekor kemudian menular ke yang lain dalam satu kandang," katanya, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Hewan yang Sudah Sembuh PMK Boleh Disembelih saat Idul Adha, Ciri-cirinya Sudah Mau Makan Lagi
Baca juga: Tercatat Ada 344 Kasus Aktif, Seluruh Kecamatan di Sragen Masih Zona Merah PMK
Dari dua ekor sapi yang awalnya positif PMK ini diketahui salah satunya yang didatangkan Sragen.
Sapi itu sudah terpapar PMK, namun setelah sepekan baru kelihatan gejalanya.
Setelahnya sapi yang lain turut tertular karena berada dalam satu kandang.
"Sapi yang terpapar PMK itu milik dua peternak, baik yang di Banyuanyar maupun di Mojosongo itu masing-masing satu kandang," ungkapnya.
"Ketika sapi datang itu masih dalam kondisi sehat. Setelah seminggu baru muncul tanda-tanda PMK," lanjutnya.
Kemudian sapi tersebut diperiksa oleh mantri.
Namun, mantri itu mengatakan belum ada gejala PMK, hanya menjurus gejala pilek.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pedagang Kambing Nekat Jualan di Pinggir Jalan karena Pasar Ditutup Akibat PMK
Baca juga: Kasus PMK di Wonogiri Melonjak Dratis : 133 Ternak Positif, 87 Diantaranya Sudah Sembuh
Mantri lantas menghubungi dinas dimana kemudian beberapa hari setelahnya sudah keluar tanda-tanda PMK.
Terkait sapi yang terpapar PMK, Agus menjelaskan sudah ada pengawasan intensif dari Dispangtan Solo.
Meski begitu, pihak Dispangtan tidak melakukan karantina kepada sapi-sapi tersebut.
"Karantina dilakukan di kandang milik peternak dan mendapatkan pengobatan. Karena dibutuhkan waktu paling tidak dua pekan untuk pulih kembali," paparnya.