Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Awal Mula Organisasi Khilafatul Muslimin Berdiri di Wonogiri: Sempat Gelar Pengajian & Undang Warga

Kelompok Khilafatul Muslimin masuk ke daerah Wonogiri dengan melalui pengajian. Berdasarkan keterangan kepala desa setempat, warga diajak berbaiat

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Markas Khilafatul Muslimin di Wonogiri yang disegel Polisi.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebanyak tujuh anggota kelompok Khilafatul Muslimin yang berada di Wonogiri telah diamankan pihak kepolisian. 

Kelompok itu menyelenggarakan kegiatan pendidikan tanpa izin, bertempat di Dusun Jaten, Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri Kota. 

Kepala Desa Wonokerto, Suyanto, mengatakan organisasi tersebut menggunakan rumah yang berada di wilayah setempat untuk berkegiatan. 

Baca juga: Pondok Pesantren Milik Khilafatul Muslimin di Wonokerto Wonogiri Ditutup Polisi: 7 Anggota Diamankan

Baca juga: Kisah Kampung Jagal di Wonogiri : Mayoritas Warga Bisa Sembelih Sapi, 20 Ekor Bisa Ditangani 6 Orang

"Rumah itu milik warga kami, bernama R. Awalnya milik orang tua kemudian dibeli untuk digunakan kumpul Khilafatul Muslimin," kata Suyanto, kepada TribunSolo.com, Kamis (16/6/2022). 

Awalnya, warga bernama R tersebut merupakan warga setempat yang kemudian merantau ke Jakarta.

Yang bersangkutan kemudian kembali sekitar tahun 2010-an.

R itulah yang diduga membawa paham Khilafatul Muslimin ke wilayah tersebut.

Di tahun 2014 lalu, R dan kelompoknya sempat menggelar pengajian di masjid dengan mengundang warga. 

Saat itu, kegiatan pengajian mendapatkan izin oleh Ketua RT setempat.

Baca juga: Fantastis, KPU Sebut Anggaran Pemilihan Bupati Wonogiri 2024 Bisa Tembus Rp66 Miliar

Baca juga: Awasi Lalu Lintas Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Polres Wonogiri Bakal Dirikan Pos Pantau 

Sebab, warga belum mengetahui bahwa mereka (R dan kelompoknya) membawa paham tersebut. 

Menurut Suyanto, sejak awal memang ada upaya mengajak warga agar mau ikut bergabung dengan Khilafatul Muslimin

"Saat pengajian itu warga mulai curiga karena ajaran yang disampaikan bertentangan. Inti pengajian itu mengajak warga untuk berbaiat kepada amir Khilafatul Muslimin jika ingin hidup selamat," jelasnya. 

Di tempat yang sama, Kadus Jaten, Priyatno menyebut sekitar tahun 2016 lalu, kelompok tersebut kembali menggelar pengajian. 

Kala itu, pengajian diikuti oleh ratusan orang yang masuk dalam kelompok tersebut.

Adapun peserta banyak dari luar daerah. 

"Ada warga sini tapi hanya beberapa, karena belum paham. Bahkan pada saat itu pimpinannya (Abdul Qadir Baraja) datang ke sini. Kami belum tahu siapa, tahu pimpinannya itu ya belum lama ini," terangnya. 

Baca juga: Pria Wonogiri Hilang Misterius : Masuk Dimensi Gaib, Warga Sampai Ritual, Pulang-pulang Linglung

Februari 2021, kelompok tersebut berusaha melebarkan pahamnya dengan mendirikan sebuah sekolah.

Penolakan pun datang dari warga. 

Priyatno menuturkan, hal tersebut merupakan puncak dari penolakan oleh warga setempat.

Karena di awal warga tidak begitu mempermasalahkan kegiatan mereka. 

Awalnya hanya ada empat murid yang bersekolah disana. Namun seiring berjalannya waktu menjadi 15 siswa.

"Semua murid dari luar daerah. Kalau guru ada tujuh, yang memasak ada dua orang. Semuanya satu kelompok, hanya datang dari luar daerah," tandas dia.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved