Berita Sragen Terbaru
Dua Tahun Pandemi, DP2KBP3A Sragen Catat Ada 508 Anak Kehilangan Orang Tua Imbas Covid-19
Sepanjang dua tahun pandemi Covid-19, tercatat ada 1.521 warga Kabupaten Sragen yang meninggal dunia. 508 anak di Sragen tercatat kehilangan orang tua
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sepanjang dua tahun pandemi Covid-19, tercatat ada 1.521 warga Kabupaten Sragen yang meninggal dunia.
Ada suami yang kehilangan istri ataupun sebaliknya.
Juga ada anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya setelah terpapar Covid-19.
Baca juga: Kisah Ketegaran Siswi SMP di Sragen, Ibu Meninggal karena Covid-19: Harus Rawat Dua Adik Kecil
Baca juga: Siswi SMP Usia 13 Tahun di Sragen Lahirkan Bayi, Korban Sebut Sang Paman Pelakunya
Bahkan jumlah anak yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19 mencapai angka 508 anak.
Hal itu tercatat dalam data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sragen.
"Kalau data dari kami ada 508 anak yang ditinggal orangtua," ujar Kepala DP2KBP3A, Udayanti Proborini saat menemani perwakilan Unicef pada Rabu (15/6/2022).
Melihat kondisi tersebut, Unicef Indonesia melakukan pemetaan terhadap kondisi anak yang ditinggal oleh orang tua karena covid-19.
Baca juga: Sudah Musim Kemarau, Kenapa Sragen Masih Sering Hujan? Ternyata Ini Penyebabnya
Baca juga: Masa Berlaku SKKH pada Hewan Kurban di Sragen Hanya 12 Jam, Blangko Dikeluarkan Disnakkan Sragen
Unicef juga memberikan dukungan berupa pendampingan psikososial.
Termasuk memberikan alat recreational kit untuk sedikit menghibur dan menghilangkan luka anak-anak tersebut.
"Salah satu kegiatan yang kami lakukan memberikan dukungan psikososial termasuk memberikan alat recreational kit bagi anak-anak supaya bisa menghilangkan sedikit traumanya," ujar Naning Puji Yulianingsih, spesialis Perlindungan Anak Unicef Indonesia kantor perwakilan Surabaya.
Dari hasil pemetaan yang telah dilakukan bersama DP2KBP3A dan Dinas Sosial Kabupaten Sragen, Unicef Indonesia akan memberikan informasi kepada OPD yang lainnya.
Salah satunya dengan memberikan jaminan pendidikan anak yang ditinggal orang tuanya.
Mengingat kehilangan salah satu atau kedua orang tua, membuat dukungan kepada anak itu sendiri bisa berkurang.
"Dari hasil pemetaan kita memberikan informasi kepada OPD yang lain, misalnya anak-anak yang lulus SMP dan SD siap-siap, supaya keberlanjutan pendidikannya bisa terjamin," jelasnya.
"Karena dengan meninggalnya orangtua berarti juga dukungan pengasuhannya, dukungan keberlanjutan pendidikan menjadi berkurang, itu yang menjadi perhatian," pungkasnya.
(*)