Berita Sragen Terbaru
Jelang PPDB 2022 Tingkat SMP, Belasan Sekolah Negeri di Pinggiran Sragen Masih Kekurangan Murid
Masih ada belasan SMP di Kabupaten Sragen yang masih kekurangan siswa. Padahal PPDB jenjang SMP di Kabupaten Sragen akan dimulai Senin (20/6) besok
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP di Kabupaten Sragen akan dimulai Senin (20/6/2022) mendatang.
PPDB tingkat SMP di Kabupaten Sragen sendiri terdapat 4 jalur masuk, yakni jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan orangtua.
Meski begitu, masih ada belasan SMP di Kabupaten Sragen yang masih kekurangan siswa.
Baca juga: Dua Tahun Pandemi, DP2KBP3A Sragen Catat Ada 508 Anak Kehilangan Orang Tua Imbas Covid-19
Baca juga: Kisah Ketegaran Siswi SMP di Sragen, Ibu Meninggal karena Covid-19: Harus Rawat Dua Adik Kecil
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Sukisno mengatakan SMP yang kekurangan siswa berada di pinggir Kabupaten Sragen.
"(Sekolah kekurangan siswa) Berada di daerah pinggiran," ujarnya saat dihubungi TribunSolo.com, Kamis (16/6/2022).
Sukisno menyebutkan ada 13 SMP di Kabupaten Sragen yang masih kekurangan siswa.
Diantaranya SMPN 2 Jenar, SMPN 3 Jenar, SMPN 2 Sukodono, SMPN 2 Mondokan, SMPN 2 Tanon, dan SMPN 2 Plupuh.
Baca juga: Siswi SMP Usia 13 Tahun di Sragen Lahirkan Bayi, Korban Sebut Sang Paman Pelakunya
Baca juga: Sudah Musim Kemarau, Kenapa Sragen Masih Sering Hujan? Ternyata Ini Penyebabnya
Kemudian SMPN 3 Sambirejo, SMP N 1 Kalijambe, SMPN 2 Sambirejo, SMPN 2 Miri, SMPN 2 Sumberlawang, SMPN 3 Sumberlawang, dan SMPN 4 Sumberlawang.
Mengantisipasi agar tidak adanya kekurangan murid di sekolah swasta khususnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen tidak mengizinkan sekolah negeri membuka gelombang kedua.
Setiap sekolah pun akan menerima berapapun siswa yang diseleksi pada PPDB nanti.
"Untuk sekolah negeri tidak boleh membuka gelombang 2, biarkan kekurangan tetap kosong," terangnya.
"Iya benar, nanti sedapatnya sekolah saja," pungkasnya.
(*)