Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kilas Balik THR Sriwedari Solo : Lima Tahun Ditutup, Pernah Cetak Rekor 13 Ribu Penonton SERA Mania

THR Sriwedari Solo menjadi lokasi yang menyimpan banyak kenangan bagi penggemarnya, terlebih yang paling populer dangdutannya.

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
Orkes Melayu (OM) SERA saat tampil di panggung hiburan THR Sriwedari di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Rabu (27/9/2017) malam. Acara itu penutup THR Sriwedari selama-lamanya. 

Penonton Terbanyak 13 Ribu Orang

Wanita 62 tahun itu memaparkan, untuk artis-artis yang mengisi merupakan penyanyi daerah mulai dari Jawa Timur maupun dari Jawa tengah.

Untuk penyanyi Jawa Timuran, lanjut Retno yang paling terkenal yakni SERA di mana salah satu artisnya yakni Via Vallen.

"Penyanyi Via Vallen yang paling tinggi penontonnya (rekor) pernah tahun 2012, ada 13 ribu penonton, Sagita juga banyak pokoknya dari Jawa Timur, Jawa Tengah juga banyak," paparnya.

Baca juga: Beri Solusi Proyek Masjid Sriwedari, Ulama Solo : Dituntaskan Dahulu & Kesampingkan soal Sengketa

Baca juga: Begini Fakta Lain Sejarah Panjang Taman Sriwedari Versi Majalah Kajawen yang Terbit pada Tahun 1929

Bahkan, sejak manggung di THR Sriwedari nama Via Vallen mulai terkenal di telinga pecinta dangdut.

Untuk harga tiket menonton pada saat zaman itu, di kisaran Rp 20 ribu.

"Sejak terkenal itu, kita selalu mengundang SERA setiap dua bulan sekali," ceritanya.

Selain genre dangdut, THR Sriwedari juga menghadirkan mudik bergenre campursari, Koes Plus hingga rock.

"Untuk jamnya mulai pukul 20.00 sampai 23.00," terangnya.

Menurut Retno, selain hiburan untuk masyarakat THR juga selalu menghadirkan kegiatan untuk minggu pagi bagi anak sekolah.

"Minggu ketiga biasanya untuk apresiasi seni TK, ada juga band-band anak remaja atau drum band TK," ungkapanya.

Hampir lima tahun ditutup, Retno tak memungkiri dirinya begitu rindu dengan suasana meriahkanya THR Sriwedari.

"Kalau dibilang kangen ya tentunya kangen, apalagi saya bekerja di sana sejak THR Sriwedari dibuka hingga tahun 2017 ditutup," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved