Berita Boyolali Terbaru
Cara Mencari Cacing Sutra, Layaknya Mendulang Emas, Lumpur Dijaring Lalu Diayak
Hanya kepala dan punggung yang terlihat dari jembatan. Sesekali badan yang semula dibenamkan ke dalam air berlumpur di atas bendungan Irobayan.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Setiap takar dia jual antara Rp 10-15 ribu.
Sholeh, 25, warga Dukuh Padokan, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak mengaku tak mudah dalam mencari cacing sutera.
Dia harus berendam dalam air sungai yang kotor dalam mendapatkan cacing sutera. Diapun harus mengayak lumpur dasar sungai untuk mendapatkan cacing sutera ini.
Bahkan tak jarang tak dia tak mendapatkan hasil sama sekali setelah sekian waktu berendam dalam sungai.
"Karena tidak setiap masuk sungai pasti ada cacingnya," ujarnya.
Padmo Wiro, pencari cacing sutera lain mengaku usaha mencari cacing sutera ini memiliki resiko besar.
Gatal-gatal pasti dialami pencari cacing sutera karena cacing ini hidup di Sungai yang diairi limbah.
Selain itu, resiko luka-luka karena menginjak potongan botol kaca atau benda lancip lainnya.
"Kita tau lah. Masih banyak masyarakat yang buang sampah sembarang an," ujarnya.
Sementara itu, Sumarno mengaku keberadaan cacing sutera bagi peternak budidaya pembibitan sangat penting.
Cacing tersebut merupakan pakan starter yang bagus bagi peternak.
"Namun saat ini tak banyak peternak yang budidaya. Karena musim tidak tentu. Yang paling bagus itu saat kemarau," pungkasnya.
(*)