Kuliner Solo
Garang Asem Mbok Tarmo di Wonogiri, Sudah Ada Sejak Tahun 1950, Dimasak 2 Jam hingga Kuahnya Bening
Berbeda dengan garang asem di Semarang yang banyak isinya, garang asem Mbok Tarmo Wonogiri hanya diisi daging ayam, kuah, dan cabai.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Warung makan Garang Asem Mbok Tarmo merupakan salah satu rumah makan yang cukup legendari di Wonogiri.
Warung makan Garang Asem Mbok Tarmo ini berlokasi di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Menurut generasi ketiga penurus warung makan Garang Asem Mbok Tarmo, Suwarningsih, resep garang asemnya sudah turun-temurun dari neneknya.
Sehingga rasanya tak berubah dari waktu ke waktu.
Baca juga: Kuliner Legendaris Wonogiri : Sayur Lombok Ijo Gerus Paranggupito, Tempe Busuknya Menggugah Selera
"Ini resepnya dari nenek saya. Dia sudah buka sejak tahun 1950," katanya, Rabu (22/6/2022).
Berbeda dengan garang asem di Semarang yang banyak isinya, garang asem Mbok Tarmo hanya diisi daging ayam, kuah, dan cabai.

Namun yang membedakan, garang asem Mbok Tarmo kuahnya bening.
Padahal garang asem ini dimasak menggunakan santan, agar cita rasanya gurih dan lezat.
Baca juga: Kuliner Legendaris Wonogiri: Opor Ayam Kampung Bu Rumi, Daging & Sayur Khas Giriwoyo Bikin Ketagihan
"Itu karena masaknya yang lama, selama 2 jam," ucapnya.
"Kalau kuahnya belum bening, belum matang," imbuhnya.
Warung makan Garang Asem Mbok Tarmo, buka setiap hari dari pukul 07.00-17.00 WIB.
Satu porsi garang asem di warung ini, dihargai Rp17 ribu.
Selain garang asam, disini juga menyediakan menu lainnya seperti soto, pecel, dan nasi sayur yang harganya ramah di kantong.
(*)