Berita Klaten Terbaru
Kongres Sampah di Klaten : Ternyata di Jateng Hasilkan 6 Juta Sampah Per Hari,Semua Belum Tertangani
Kongres Sampah II digelar saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Jawa Tengah di Klaten.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kongres Sampah II digelar saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Jawa Tengah di Paseban Candi Kembar dan Candi Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Kegiatan yang dilakukan selama 2 hari itu, rencananya akan di isi dengan berbagai kegiatan bertema lingkungan.
Yakni mulai dari pameran UMKM dan pengolahan sampah, edukasi dan teknologi, materi dari para ahli dan dunia usaha soal pengelolaan sampah hingga dialog interaktif.
Kepala DLH dan Kehutanan Jateng sekaligus Ketua Panitia Kongres Sampah II, Widi Hartanto mengungkapkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepedulian soal sampah.
Dirinya memaparkan, jika saat ini sampah yang harus ditangani di wilayah Jawa Tengah sudah mencapai lebih dari 6 juta ton per hari.
"Total di Jawa Tengah sekitar 6,05 juta ton per hari, yang kita tangani," ungkapnya.
Meski begitu kini dirinya mengaku sedikit lega, lantaran sebagian masyarakat sudah ada upaya pengurangan.
"Alhamdulillah kini sudah ada upaya pengurangan, tentunya dengan kerjasama dengan masyarakat kita di Jateng sudah sadar untuk melakukan pengolahan sampah," tambahnya.
Baca juga: Kronologi Pemotor Tewas di Karangpandan : Hendak Salip Mobil, Adu Banteng dengan Pemotor Lain
Baca juga: Perguruan Pencak Silat Jaga 24 Jam Bekas TPS Juwiring, Warga yang Buang Sampah Siap-siap DikejarĀ
Widi mengatakan jika kini, sampah yang ada di wilayah Jawa Tengah sudah berkurang sekitar 30 hingga 40 persen.
Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengakui jika kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penyebab bencana yang terjadi di Jawa Tengah.
"Kalau sekarang kondisi Jawa Tengah kita bicara soal kerusakan (lingkungan). Kondisi-kondisi bencana yang banyak karena kerusakan lingkungan," tambahnya.
Dia mencontohkan, salah satu bencana besar yang terjadi di utara Pulau Jawa beberapa pekan yang lalu.
"Yang kita tahu, ada (bencana) rob di pantai utara Jawa, cukup mengagetkan kita semua," ujarnya.
"Meskipun dari sisi cuaca juga berpengaruh namun bicara kerusakan lingkungan itu juga jadi penyebab terjadi (bencana rob)," jelasnya.