Berita Sragen Terbaru
Kisah Anik Purwanti, Mantan TKW Asal Sragen : Pernah Kena Tipu Hingga Sukses Jualan Jamur Crispy
Sebuah kegagalan bukan berarti membuat dunia kita menjadi runtuh. Seperti yang dialami Anik Purwanti (40) warga Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
Anik pun berkhayal bagaimana ia bisa produksi di rumah namun produknya yang kemana-mana.
Akhirnya Anik ketemu sesama pelaku UMKM yang sudah sukses berasal dari Kecamatan Sukodono.
"Saat itu saya belum punya spinner, saya bawa keripik saya ke Pak Asmadi di Sukodono untuk di spinner disana, terus dibikinin sama beliau," terangnya.
Karena Asmadi sudah memiliki banyak mitra, Anik pun menitipkan keripik-keripiknya.
Sejak saat itu, usahanya terus berkembang dan ia juga rutin mengikuti pelatihan kerja dari beberapa instansi.
Berbagai perlombaan juga sering diikuti Anik dan berhasil menyabet beberapa juara.
Untuk bahan baku jamur, Anik sudah memiliki mitra tersendiri di Kabupaten Sragen.
"Saya ambil jamur yang dipetik di pagi hari, karena masih segar, kalau petiknya sore hari pasti layu," jelasnya.
"Alhamdulillah setiap kali produksi jamur crispy selalu habis," singkatnya.
Keuletan yang dilakukan Anik kini mulai membuahkan hasil.
Omzet dari berjualan jamur crispy yang diberi nama Ducrija itu mencapai Rp 8 juta hingga Rp 16 juta per bulan.
"Bisa mencapai Rp 16 juta itu baru pendapat kotor, kadang juga Rp 8 juta," terangnya.
Produknya juga dijual di beberapa toko ritel modern, terutama di wilayah Solo Raya.
Jamur crispynya juga akan merambah pasar luar negeri, yakni Hong Kong yang dijual melalui para TKW yang ada di Hong Kong.
(*)