Berita Sragen Terbaru
Nasib Calon Siswa SMAN 1 Gondang yang Akunnya Kena Hack, Cabang Dinas Sebut Tak Bisa Berbuat Banyak
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah menyebut tidak dapat berbuat banyak terkait kasus akun calon siswa di Sragen yang kena hack.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah buka suara perihal kisruh PPDB di SMAN 1 Gondang, Kabupaten Sragen.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 8 akun siswa tiba-tiba hilang dari daftar jalur zonasi SMAN 1 Gondang dan berpindah ke sekolah lain.
Bahkan ada salah satu siswa yang jarak rumahnya hanya 300 meter, tiba-tiba akunnya berpindah menjadi jalur prestasi.
Baca juga: Kasus Akun PPDB Siswa SMA Sragen Kena Hack, Satu Jam Sebelum Tutup Tiba-tiba Pindah Sekolah
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah, Sunarno mengatakan tidak dapat berbuat banyak terkait masalah kali ini, karena yang disasar adalah sistem PPDB.
"(Kebijakan terkait nasib 8 siswa) Mohon maaf sebelumnya karena yang disasar sistem atau aplikasi kami tidak bisa berbuat banyak, sekali lagi mohon maaf," ujarnya saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (7/4/2022).
Pihaknya sudah menindaklanjuti kasus tersebut dengan melaporkan ke Dinas Provinsi dan provider dalam hal ini Telkom.
Ia menuturkan jika nasib 8 siswa tersebut gugur di SMAN 1 Gondang karena sudah mendaftar lagi ke SMAN 1 Sambungmacan.
Terkait keputusan akhir didasarkan pada hasil seleksi di SMAN 1 Sambungmacan.
"Iya, gugur dari SMAN 1 Gondang, tapi mereka didaftarkan di SMAN 1 Sambungmacan, karena di kronologisnya memang dicabut akun dan di daftar di SMAN 1 Sambungmacan," jelasnya.
"Kayaknya diterima di SMAN 1 Sambungmacan (meski jarak berubah)," imbuhnya singkat.
Sunarno menuturkan jika belum ada laporan kasus yang sama di sekolah lain yang berada di wilayah VI.
Pihaknya akan membawa kasus tersebut ke rapat evaluasi dan ia akan mengusulkan agar sistem PPDB yang digelar secara online tersebut untuk diperkuat.
"Pada rapat evaluasi nanti akan kami usulkan supaya diperkuat sistemnya sehingga tidak ada yang bisa nembus," pungkasnya. (*)