Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
MAKNA Rute Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII, Ada Alasan Dilakukan dari Belakang, Bukan dari Depan
Setiap langkah dalam rute itu mengandung makna filosofis perjalanan hidup manusia yakni transisi dari dunia fana menuju keabadian.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII memiliki makna filosofis mendalam, menggambarkan perjalanan manusia dari kehidupan menuju keabadian.
- Jenazah diberangkatkan dari Bangsal Magangan ke Alun-Alun Selatan sebagai simbol peralihan dari dunia fana ke alam baka.
- KPH Eddy Wirabhumi menjelaskan tata letak Keraton Surakarta merefleksikan siklus hidup manusia, dari kelahiran hingga kematian.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII tidak sekadar prosesi adat penuh simbol, tetapi juga mengandung makna filosofis mendalam tentang perjalanan hidup manusia.
Jenazah Sinuhun diberangkatkan dari Bangsal Magangan menuju Alun-Alun Selatan, bukan tanpa alasan.
Setiap langkah dalam rute itu menggambarkan transisi dari dunia fana menuju keabadian.
Kerabat Keraton, KPH Eddy Wirabhumi, menjelaskan bahwa tata letak Keraton Kasunanan Surakarta memang dirancang sebagai refleksi siklus kehidupan manusia — dari kelahiran hingga kematian.
“Alun-alun ini konsepnya awang-uwung. Masuk ke alam sana. Makanya kalau meninggal ke sana. Meletakkan kereta di alun-alun yang kanan kereta jenazah yang kiri kereta wisata. Meninggalkan duniawi menuju sang khalik,” jelasnya, Rabu (5/11/2025).
Bangsal bagian depan keraton melambangkan dunia kehidupan, sementara Alun-Alun Selatan menjadi simbol kehidupan setelah kematian.
Karena itu, prosesi jenazah dilakukan dari arah belakang keraton sebagai lambang peralihan menuju alam baka.
Baca juga: Jelang Pemakaman Raja Keraton Solo: Prosesi Brobosan Awali Pemberangkatan Jenazah PB XIII
“Kalau dulu kita mengajarkan kepada masyarakat depan itu tempat untuk belajar kebudayaan keraton. Kalau kita kembali ke falsafah yang disampaikan PB X, keraton jangan hanya dilihat wujud fisiknya, tapi juga makna sinandinya. Mengajarkan kehidupan manusia sejak dilahirkan sampai meninggal,” tuturnya.
Rabu (5/11/2025) pagi, prosesi adat dimulai di Sasana Parasdya. Senopati lampah tampak mengenakan kain mori putih sebagai tanda duka.
Sekitar pukul 07.41 WIB, lantunan surat Al-Fatihah mengiringi suasana hening, sebelum prosesi brobosan dilakukan sekitar pukul 08.30 WIB.
Baca juga: TANDA Berduka atas Wafatnya Raja Keraton Solo PB XIII, Senopati Lampah Kenakan Kain Mori Putih
Setelah itu, peti jenazah diusung ke Bangsal Magangan dan dipindahkan ke kereta jenazah yang ditarik delapan ekor kuda.
Di belakangnya, tiga kereta lain membawa perlengkapan upacara serta ampilan dan udik-udik yang akan disebar sepanjang jalan.
“Masih ada brobosan di sebelah selatan tempat disemayamkan. Ke Magangan dipindah ke kereta jenazah. Bersama iring-iringan 3 kereta yang lain termasuk prajurit dan seterusnya kelengkapan upacara berjalan ke selatan... sampai Loji Gandrung masuk untuk dipindahkan ke mobil jenazah,” terang KPH Eddy.
Baca juga: Kori Kamandungan Kidul: Dilewati PB XIII Sebelum Dimakamkan, Dilarang Dilewati Raja Saat Masih Hidup
Rute yang dilalui pun sarat simbolisme: dari Magangan ke Alun-Alun Kidul, lalu Perempatan Gading, terus ke utara menuju Gemblegan, dan berakhir di Loji Gandrung.
Setiap titik menyimpan filosofi perjalanan manusia — dari kehidupan, perpisahan, hingga kembali ke Sang Pencipta.
Multiangle
Raja Keraton Solo
Keraton Solo
Solo
PB XIII
Pakubuwono XIII
pemakaman
KPH Eddy Wirabhumi
Pemakaman Pakubuwono XIII
| Kori Kamandungan Kidul: Dilewati PB XIII Sebelum Dimakamkan, Dilarang Dilewati Raja Saat Masih Hidup |
|
|---|
| Kondisi Alun-alun Kidul Jelang Pemakaman Raja Solo PB XIII: Steril dari Kendaraan |
|
|---|
| Raja Solo PB XIII Dimakamkan Hari Ini, Bhabinkamtibmas Jadi Tirai Pengaman Sepanjang Iring-iringan |
|
|---|
| Kesaksian Kusir yang Membawa Kereta Jenazah Pakubuwono XIII : Terpaksa Tak Puasa Karena Waktu Mepet |
|
|---|
| Pagi ini, Jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII akan Dikirab, Dibawa 4 Kereta dengan Total 16 Kuda |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.