Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kesehatan

Bocah Usia 5 Tahun Mendadak Juling karena Terlalu Sering Main Gadget, Akhirnya Jalani Operasi Mata

Awalnya, Nurul mengira sang anak hanya pura-pura menjulingkan matanya. Namun ternyata Luth memang mengalami gangguan pada matanya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi anak-anak main gawai 

TRIBUNSOLO.COM - Sudah banyak efek negatif yang ditimbulkan dari seringnya bermain gadget.

Dampak negatif itu dialami pula oleh bocah berusia 5 tahun asal Malaysia, bernama Luth Harraz Mohamad Fazrin.

Luth adalah putra dari wanita bernama Nurul Afeizah.

Awalnya, Nurul mengira sang anak hanya pura-pura menjulingkan matanya.

Namun ternyata Luth memang mengalami gangguan pada matanya.

Baca juga: Brad Pitt Ungkap Idap Prosopagnoasia, Penyakit yang Sulit Ingat Wajah Orang Termasuk Wajah Sendiri

Diungkapkan oleh Nurul, sang putra sebenarnya terlahir normal dan tak memiliki gangguan pada matanya sejak lahir.

Gangguan mata yang dialami Luth, berawal dari seringnya ia bermain gagdet dan menonton TV karena adanya pembatasan sosial saat pandemi.

"Luth lahir normal seperti anak-anak lain. Tapi karena pembatasan sosial imbas pandemi, banyak di rumah, jadi dia hanya main gadget dan menonton televisi saja," ujar Nurul seperti dikutip TribunStyle.com dari mStar pada Jumat, 8 Juli 2022.

Luth dikenalkan dengan gadget sejak usia dua tahun.

Nurul merasa lalali karena terlalu awal mengenalkan gadget kepada putranya.

Wanita berusia 28 tahun itu terpaksa melakukannya agar anaknya diam dan tidak mengganggu dirinya dan suami yang bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH).

Baca juga: Simak Daftar Mobil yang Bakal Dilarang Gunakan Pertalite: Kubikasi Mesin di Atas 2.000 cc

Ditambah lagi saat pandemi, suami Nurul kehilangan pendapatan karena tidak bisa bekerja.

"Saya dan suami terlalu sibuk cari uang pada saat itu, jadi anak terabaikan," lanjutnya.

Nurul awalnya menduga Luth hanya bercanda dengan membuat matanya juling.

"Tahun lalu saya tidak menyadari mata Luth juling karena saya kira dia cuma bercanda,"

"Saya bahkan selalu marah saat dia seperti itu"

"Karena saya marah, dia jadi stress dan bilang kalau dia tidak bercanda, matanya memang seperti itu," kenang Nurul.

Tahun ini Luth sudah mulai bersekolah offline.

Lantaran kondisi matanya, Luth menjadi semakin kesulitan saat belajar.

"Tahun ini dia kembali sekolah (offline), mungkin harus fokus karena banyak menulis dan sebagainya,"

"Julingnya menjadi semakin buruk, bagian hitam matanya bisa hilang di balik pangkal hidung," tambahnya.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 8 Juli 2022 : Bertahan di Level Rp 969.000 Per Gram

Nurul tak mau masa depan anaknya bermasalah dengan kesehatan.

Ia juga khawatir Luth diejek oleh teman-teman karena matanya juling.

Nurul akhirnya berusaha mendapatkan pengobatan terbaik untuk Luth.

Meski mata Luth tak bisa kembali pulih seratus persen, Nurul tetap bersyukur kondisi putranya menjadi lebih baik.

"Dokter mengatakan bahwa jika dia tidak dirawat dari awal, matanya bisa juling permanen,"

"Jadi perawatan bermula pada Januari lalu. Karena di Ipoh (nama Kota di Malaysia) tidak ada pakar mata untuk kasus juling," terang Nurul.

Baca juga: Pria di Cirebon Pukul dan Lindas Kaki Ibunya dengan Motor, Ngamuk Tak Diberi Uang untuk Beli Miras

Luth kemudian dirujuk ke Kuala Lumpur untuk dilakukan operasi.

"Walaupun dia tak akan pulih seratus persen seperti semula, tapi saya bersyukur mata Luth masih bisa diobati,"

"Tapi Luth perlu memakai kacamata untuk menonton televisi maupun belajar untuk tiga tahun," tutur Nurul.

Nurul pun memberi pesan kepada para orangtua agar lebih bijak dalam memberikan gadget kepada anak. (*)

(TribunStyle)

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved