Berita Solo Terbaru
Hari Pertama Sekolah, SDN Bumi I Surakarta Kenalkan Lingkungan Kelas ke Siswa Baru
SDN Bumi I Surakarta menggelar MPLS hingga 3 hari ke depan. Giat ini bertujuan mengenalkan siswa baru dengan lingkungan sekolahan sebelum pembelajaran
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Hari Literasi tersebut adalah program yang terjadwal khusus untuk siswa.
Agenda tersebut mulai diadakan di hari Selasa, Rabu dan Kamis.
Pada hari Selasa, siswa dari kelas 1 hingga 6 akan melakukan aktivitas membaca buku, sedangkan di hari Rabu siswa akan melakukan hafalan surat pendek.
Di hari Kamis, siswa akan belajar numerasi yakni hafalan hitungan seluruh bilangan.
Tak hanya program terbaru, SDN Bumi I Surakarta juga memberikan sejumlah wadah bagi siswa yang ingin mengembangkan bakatnya seperti ekstra kurikuler.
Beberapa ekstra kurikuler yang juga dapat diikuti siswa antara lain pramuka, tari, taekwondo hingga rebana.
Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar
Tahun Ajaran Baru 2022/2023, SDN Bumi I Surakarta untuk pertama kalinya akan memulai Kurikulum Merdeka.
“Mulai tahun ajaran baru kami akan menggunakan Kurikulum Merdeka,” kata Kepala Sekolah SDN Bumi I Surakarta, Sri Handayani, Kamis (7/7/2022) siang.
Baca juga: Sambut Tahun Ajaran Baru 2022/2023, SDN Bumi I Surakarta Geber Program Hari Literasi untuk Siswa
Baca juga: SDN Bumi I Surakarta Hanya Dapat 5 Murid Tahun Ini : Sudah Kurang Sejak Sistem Zonasi Berlangsung
“Siswa kelas 1 dan 4 yang nantinya akan diberikan kurikulum merdeka,” katanya.
Sedangkan, untuk kelas 2, 3, 5, 6 masih akan menggunakan kurikulum 2013.
Kurikulum Merdeka saat ini memang tengah digalakkan oleh Dinas Pendidikan Kota Solo untuk Tahun Ajaran 2022/2023.
Kurikulum Merdeka merupakan esensi dari Merdeka Belajar.
Baca juga: SDN Bumi I Surakarta Berada di Perbatasan, Siswa Luar Kota Susah Masuk karena Sistem Zonasi
Baca juga: Nasib Tak Beruntung SDN Sriwedari 197 Solo : Hanya Miliki 1 Siswa, Padahal Berdiri 37 Tahun Silam
Merdeka Belajar adalah konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.
“Tentunya dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan konten yang lebih optimal,” katanya.