Berita Boyolali Terbaru
Produksi Susu Sapi di Boyolali Turun 25 Persen Imbas PMK, Penanganan Sapi Perah Jadi Prioritas
Wabah PMK disebut membuat produksi susu sapi di Boyolali berkurang hingga 25 persen. Sapi berkurang nafsu makannya sehingga produksi susu terdampak
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Boyolali memang dikenal disebagai Kota Susu.
Banyaknya populasi sapi perah menjadikan produksi susu melimpah, mencapai 51 juta liter per tahun.
Tapi, gara-gara wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) nafsu makan sapi menjadi berkurang.
Otomatis produksi susu mereka pun juga berkurang.
Baca juga: Jasa Penggilingan Daging Boyolali Full Senyum, Antrean Mengular, Warga Rela Tunggu hingga 2 Jam a
Baca juga: Kuliner Enak Boyolali: Warung Soto Nggopir, Pilihan Menunya Beragam, Harga Murah Mulai Rp 6 Ribu
Belakangan ini, produksi susu sapi di Boyolali berkurang hingga 25 persen.
“Karena sapi yang terpapar PMK ini mulutnya lesi, nafsu makannya pun berkurang. Padahal asupan makanan ini yang mempengaruhi produksi susu,” ujar Kabid Produksi Perternakan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali Gunawan Andrianta, kepada TribunSolo.com, Senin (11/7/2022).
Dia menyebut di Boyolali ada 94 ribu ekor sapi dengan produksi rata-rata 10-20 liter per sapi.
Sapi perah paling banyak tersebar di lereng Merapi dan Merbabu.
Seperti di Boyolali Kota, Musuk, Tamansari, Selo, Cepogo, Mojosongo, Gladagsari dan Ampel.
Dia mengajak peternak untuk waspada dan melaporkan ke mantri hewan jika ternak kurang sehat.
Dengan begitu, ternak bisa langsung tertangani.
Baca juga: Ada Temuan Jantung dengan Garis Putih pada Sapi Kurban di Boyolali, Diduga Baru Sembuh dari PMK
Baca juga: Seekor Hewan Kurban di Boyolali Terjangkit Cacing Hati, Dinas Sebut Daging Tetap Aman Dikonsumsi
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Lusia Dyah Suciati mengatakan wabah PMK rata-rata menyerang sapi perah.
Terutama peternak yang berada di daerah lereng Merapi-Merbabu.
Penurunan produksi susu perah ini lantaran wabah PMK terus menyerang dan bergantian menjangkiti sapi lainnya.