Berita Solo Terbaru
Kurikulum Merdeka di SD Negeri Solo, Mudahkan Guru Cocokkan Pembelajaran dengan Karakter Siswa
Kurikulum Merdeka dinilai lebih praktis dan tepat sasaran terhadap siswa karena lebih bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Beberapa Sekolah Dasar (SD) Negeri di Solo kini mulai menerapkan sistem Kurikulum Merdeka di tahun ajaran baru 2022/2023.
Salah satunya SDN Sriwedari 197 yang mulai menerapkan sistem ini di kelas I dan IV tahun ini.
Guru SDN Sriwedari 197, Diyan Alfiana membeberkan bahwa tahun ini merupakan pertama kalinya dirinya mengajar dengan menggunakan kurikulum merdeka.
Hal tersebut karena sebelumnya, SDN Sriwedari 197 menggunakan kurikulum 2013.
Baca juga: Guru Kelas Satu di SDN Sriwedari 197 Solo Hanya Punya Dua Siswa, Begini Cara Mengajarnya
Baca juga: Cuma Terima 1 Siswa Baru dan Kekurangan Siswa, SDN Sriwedari 197 Solo Tak Akan Ubah KBM
“Tahun ini 2 kelas tersebut ikutnya di Kurikulum Merdeka, namun kelas lain masih menggunakan kurikulum 2013, dari guru sendiri masih pelajari dengan ikut pelatihan-pelatihannya,” katanya, Selasa (12/7/2022).
Diyan menjelaskan perbedaan kedua kurikulum tersebut cukup signifikan.
Kurikulum Merdeka dinilai lebih praktis dan tepat sasaran terhadap siswa.
“Jika menengok kurikulum 2013, tujuan pembelajaran atau kompetensinya kan sudah ditentukan sejak awal,” katanya.
“Kalau dibandingkan dengan kurikulum merdeka, kita bisa menurunkan sendiri tujuan pembelajaran dari capaian pembelajaran,” tambahnya.
Sehingga sekolah bisa menentukan sistem pembelajaran seperti apa yang akan dilakukan nantinya.
“Jadi itu lebih bebas, kadang dari masing-masing sekolah itu kan punya kompetensi sama karakter murid yang beda dan tidak bisa kita samakan,” katanya.
Kurikulum merdeka juga dinilai lebih bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah, SDN Bumi I Surakarta Kenalkan Lingkungan Kelas ke Siswa Baru
Dengan begitu, kata dia, sekolah bisa lebih bebas menentukan kompetensinya.
Kurikulum yang digunakan SDN Sriwedari 197 saat ini dilakukan dengan implementasi Kurikulum Berubah.
Mandiri Berubah merupakan kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka.
Selain kelas 1 dan 4, SDN Sriwedari 197 masih menerapkan kurikulum 2013 ke siswa kelas 2, 3, 5 dan 6.
Diharapkan, tahun depan kurikulum merdeka akan ditambah dengan kelas 2 dan 5.
SDN Sriwedari 197 Solo Tak Akan Ubah KBM
SDN Sriwedari telah memulai tahun ajaran baru 2022/2023 hari ini, Senin (11/7/2022).
Siswa baru kelas 1 di SDN Sriwedari untuk tahun ini hanya ada 1 siswa baru yang masuk.
Sedangkan total kelas 1 ada 2 siswa tahun ini, dengan keterangan 1 siswa merupakan siswa tinggal kelas.
Baca juga: Jadi yang Pertama di Pulau Jawa, Jalan Tol Solo-Jogja Siapkan Jalur Khusus untuk Sepeda
Baca juga: Terungkap Alasan Warga Tak Ngadu ke Polisi soal Dugaan Pelecehan Seksual Food Selebgram di Solo
“Di hari pertama masuk ini, SDN Sriwedari masih melakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa, begitu juga dengan siswa kelas 1 ini,” kata Wali Kelas 1 SDN Sriwedari, Diyan Alfiana, Senin (11/7/2022).
“Siswa saya yang baru ini nanti akan MPLS sampai 3 hari dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, lalu mengenalkan lingkungan sekolah,” ujarnya.
Diyan membeberkan, meskipun hanya ada 1 siswa dirinya tak akan merubah pembelajaran.
“Saya terbiasa dengan siswa yang tidak terlalu banyak, sehingga nantinya untuk pembelajaran pastinya tidak ada perubahan yang berarti,” katanya.
Diyan biasanya akan duduk di samping siswa selama pembelajaran, hal tersebut dilakukan agar dirinya lebih dekat.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah, SDN Bumi I Surakarta Kenalkan Lingkungan Kelas ke Siswa Baru
Baca juga: Begini Hari Pertama Sekolah di SDN Sriwedari 197 Solo, Satu Kelas Hanya Ada 1 Siswa
“Karena kalau saya di kursi wali kelas, terlalu jauh,” katanya.
“Saya sudah terbiasa dengan murid yang sedikit, jadi tak akan ada masalah,” ujaranya.
Sebelumnya, Diyan sudah mengajar dengan 3 hingga 4 siswa.
“Kelas 2 sebelumnya ini hanya 4 siswa,” katanya.
Selama masa pengenalan, siswa membuat kartu nama dan belajar bernyanyi.
“Tahun ini, nantinya akan menggunakan kurikulum Merdeka untuk kelas 1 dan 4 SD,” katanya.
Baca juga: 5 Tempat Foto Instagramable Dekat Stasiun Purwosari Solo
“Setelah sebelumnya kami menggunakan kurikulum 2013,” katanya.
Setiap tahun, SD Sriwedari sendiri terus mengalami penurunan, untuk tahun lalu saja hanya ada 5 siswa.
Untuk saat ini naik ke kelas 2 ada 4 siswa dan satu siswa tinggal kelas, sehingga hanya ada dua siswa untuk kelas 1.
Seperti diketahui, lingkungan di SDN Sriwedari ini sendiri saat ini paling banyak perhotelan, pebankan dan GOR Sritex.
Sehingga, penduduk yang berada di sekitar SDN Sriwedari ini mulai berkurang.
Cerita Azam, Murid Baru Satu-satunya di SDN Sriwedari 197 Solo
Senin (11/7/2022) menjadi hari yang spesial untuk Azam Maruf Bi Qolbi (6) bocah kelas 1 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sriwedari 197.
Hari ini, merupakan hari pertama masuk sekolah.
Azam juga menjadi satu-satunya siswa baru di SDN tersebut.
Memakai seragam merah putih, sepatu dan tas yang masih terlihat baru itu, Azam terlihat dengan semangat mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca juga: Diduga Lakukan Pencabulan, Salah Satu Direktur PDAM Toya Wening Solo Dicopot Gibran
Baca juga: Bakar Sate Massal di Ngarsopuro Solo, Libatkan Siswa SD hingga Suporter Persis Solo
Meski hanya seorang diri di kelas, Bocah berambut panjang itu mulai mengikuti upacara, dilanjutkan melihat kelas satu persatu dan belajar bernyanyi.
Dirinya mengaku senang bisa sekolah di SDN Sriwedari. Bahkan, di hari pertama dia masuk itu tidak ditunggui oleh orang tuanya.
"Nama Azam kelas 1 di SDN Sriwedari, seneng bisa sekolah," kata Azam dibantu oleh wali kelasnya Diyan Alfiyana menjawab pertanyaan TribunSolo.com, Senin (11/7/2022).
Bahkan, Azam sendiri juga mengetahui teman sekelasnya yang tinggal kelas meski di hari pertama itu ia tidak masuk.
Baca juga: Riwayat Sakit Mantan Wali Kota Solo Imam Soetopo: Sempat Opname 3 Minggu Sebelum Wafat
Baca juga: Setelah Heboh Dugaan Pelecehan Seksual Food Selebgram di Solo, Akun Fatalinject Hilang dari Twitter
Meski teman sekelasnya tidak berangkat, dirinya mengatakan tetap bersemangat belajar dan bersekolah.
"Enggak takut, semangat belajar semangat belajar. Enggak takut, (Siap belajar bareng Bu Diyan) iya," ujarnya.
Tidak Keluar Kelas di Jam Istirahat
Pukul 09.00 WIB bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa waktu istirahat dimulai.
Dari banyaknya siswa, Azam terlihat tidak ikut keluar kelas.
Justru ia hanya berkeliling dengan wali kelasnya Diyan Alfiyana untuk melihat ruang kelas lainnya dan ruang guru.
Diyan mengaku Azam tidak keluar sekolah saat jam istirahat.
"Bisa mengikuti selama jam pelajaran, tadi sempat tanya mau main sama temen enggak, bilangnya mau didalam saja," terangnya.
(*)