Kesehatan
Tips Makan Daging Bagi Penderita Hipertensi, Lakukan Hal Ini Agar Tubuh Tetap Sehat
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. Zubairi Djurban, Sp.PD, mengkonsumsi daging tidak dilarang bagi penderita hipertensi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Biasanya saat Hari Raya Idul Adha, banyak Umat Muslim yang menyantap hidangan berbahan dasar daging.
Contoh paling populer adalah sate, gulai, rendang, dendeng balado, dan sebagainya.
Mengonsumsi daging termasuk daging merah tidak menjadi masalah bagi yang tidak memiliki gangguan kesehatan.
Dengan catatan, daging dikonsumsi secara tidak berlebihan dan memperhatikan cara-cara memasak.
Baca juga: Rayakan Idul Adha, Lorin Group Solo Bagikan Ratusan Daging Kurban ke Warga Sekitar
Namun, bagi orang yang memiliki penyakit tertentu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan mengkonsumsi daging.
Bahkan ada yang memutuskan tidak mengkonsumsi daging sama sekali.
Hal ini dilakukan oleh sebagian penderita hipertensi.
Padahal anggapan itu salah dari kesehatan.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. Zubairi Djurban, Sp.PD, mengkonsumsi daging tidak dilarang bagi penderita hipertensi.
Baca juga: Resep Bakso Sapi Khas Wonogiri, Bisa Jadi Inspirasi untuk Masak Daging Kurban
Namun perlu diperhatikan porsinya.
Boleh mengonsumsi daging, tapi tidak dimakan secara berlebihan.
"Tidak dilarang. Hanya jumlahnya jangan terlalu banyak. Secukupnya. Yang penting juga kombinasi dengan makanan yang lain juga," ungkapnya pada akun Instagram, Senin (11/7/2022).
Tidak hanya mengonsumsi daging, perlu juga memakan dengan kandungan nutrisi yang lain. Seperti cukup sayur mayur dan buah-buahan.
Baca juga: 7 Minuman yang Berkhasiat Turunkan Kolesterol, Cocok Diminum Setelah Mengonsumsi Daging
Zubairi mengatakankonsumsi makanan daging juga harus dibarengi dengan olahraga rutin.
Apabila semua itu dilakukan, maka tidak mengapa mengonsumsi daging merah.
"Asal jangan berlebihan. Demikian pula makan sayur pakai garam monggo. Tapi tidak terlalu asin dan sering. Tidak terlalu sering makan yang asin," tutupnya. (*)