Berita Klaten Terbaru
Pemkab Klaten Janjikan Perbaikan Atap SDN 1 Bumiharjo yang Disangga Bambu
Kondisi memprihatinkan SDN Bumiharjo sudah mendapatkan perhatian dari Pemkab Klaten. Sudah ada anggaran untuk perbaikan sekolah itu.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sudah mengetahui kondisi di SDN 1 Bumiharjo, Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
Terkait kondisi yang memprihatinkan itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Yunanta mengatakan, jika pihaknya sudah menganggarkan untuk merenovasi sekolah itu tahun 2022 ini.
Meski begitu pihaknya tidak bisa merinci besaran biaya yang dianggarkan untuk merenovasi bangunan SDN 1 Bumiharjo.
"Iya ini anggaran sudah kita usulkan di anggaran perubahan, itu anggaran belum tahu," jelasnya singkat kepada TribunSolo.com.
Seperti diketahui, kondisi SDN 1 Bumiharjo mengkhawatirkan.
Satu bangunan yang terdiri dari 3 ruang kelas dan 1 ruang guru di SDN 1 Bumiharjo harus disangga dengan beberapa tiang bambu agar tidak runtuh.
Bukan tanpa sebab, bambu itu berfungsi untuk menyangga rangka atap bangunan tersebut yang turun karena kayu sudah mulai lapuk.
Baca juga: Potret Guru di Sragen Mulai Bersihkan Ruang Kelas, Berharap Pembelajaran Tatap Muka Segera Dimulai
Kepala Sekolah SDN 1 Bumiharjo yang ditemui di lokasi saat jam belajar mengajar tengah berlangsung, membenarkan keadaan sekolah tersebut yang disangga oleh tiang bambu.
"Ini memang seperti ini (atap disangga bambu), tapi Alhamdulillah sudah ada perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, bahwa bangunan ini nantinya akan direhab," ujar Kepala Sekolah SDN 1 Bumiharjo, Idha Rohmah Wati, Selasa (19/7/2022).
Idha mengatakan, jika perbaikan gedung yang rusak tersebut akan menggunakan anggaran tahun ini.
"Sudah dianggarkan di tahun 2022 ini, Insyaa Allah dari informasi yang saya terima akan direhab di bulan Oktober," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Idha menegaskan jika kepastian perbaikan bangunan tersebut didapatkan setelah dirinya melakukan komunikasi dengan dinas terkait.
Idha mengaku jika dirinya tak tahu persis kapan bangunan itu rusak, lantaran dirinya baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Sekolah di tempat itu.
"Kalau kapannya saya kurang tahu pastinya, karena saya baru saja pindah kesini di bulan April (2022) dan saat saya masuk sudah keadaanya seperti ini," ungkapnya.
