Berita Klaten Terbaru
Demi Mengatasi Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Klaten akan Gelar KBMKB 6 kali dalam Setahun
Demi mengentaskan kemiskinan, Pemkab Klaten berencana menggelar KBMKB sebanyak 6 kali pada tahun ini. Tahun lalu giat ini cuma digelar sebanyak 4 kali
Penulis: Ibnu DT | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Karya Bhakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) merupakan upaya mengatasi puluhan desa dengan kemiskinan ekstrem yang berada di Kabupaten Klaten.
Jika tahun sebelumnya hanya dilakukan empat kali, tahun ini KBMKB akan dilakukan sebanyak 6 kali melalui anggaran perubahan.
"Tahun 2022 ini, KBMKB akan kita laksanakan sebanyak enam kali yang akan menyasar ke desa miskin ekstrem. Program ini adalah program lokal yang bekerjasama dengan Kodim untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Klaten Sri Mulyani, kepada TribunSolo.com, Selasa (20/7/2022).
Baca juga: Khawatirnya Wali Siswa SDN 1 Bumiharjo Klaten Tiap Lepas Sang Anak ke Sekolah : Takut Atap Ambrol
Baca juga: Oven Dibiarkan Menyala Saat Mandi, Dapur Triyono Pengusaha Rambak Ceker di Klaten Hangus Terbakar
"Agar tentunya program yang sangat bagus ini bisa menurunkan angka kemiskinan dan membangun desa yang dinyatakan masuk ke dalam kriteria desa miskin ekstrem," tambahnya.
Sri Mulyani mengatakan ada 25 desa yang masuk kategori desa dengan kemiskinan ekstrem.
"Kemiskinan ekstrem yang ada di Kabupaten Klaten itu tersebar di 5 kecamatan yakni Kecamatan Wedi, Trucuk, Wonosari, Jatinom dan Karangnongko," ungkapnya.
"Ada 25 desa yang tercatat sebagai desa dengan kemiskinan ekstrem," jelasnya.
Dia berharap nantinya pelaksanaan KBMKB ini dapat membantu penanganan kemiskinan itu.
Sementara itu, Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Joni Eko Prasetyo mengatakan pelaksanaan KBMKB di Desa Mranggen meliputi kegiatan fisik dan non fisik.
"Dalam sasaran KBMKB yang ke-13 kegiatan fisik berupa betonisasi 200 meter ataupun pembuatan talud sepanjang 900 meter," kata Joni.
Baca juga: Sikap Tegas Sri Mulyani Soal Jalan Rusak di Bayat Klaten: Penambangan Berhenti Sementara
Baca juga: Petaka Dini Hari di Gantiwarno Klaten, Tukino Alami Luka Bakar Gegara Handphone Meledak
"Foto kegiatan non fisik yang lain berupa kesehatan dan (penyuluhan) stunting," tambahnya.
Untuk kegiatan non fisik, pihaknya akan menggandeng Pemerintah Kecamatan setempat untuk memberikan penyuluhan pencegahan stunting.
"Salah satunya terkait dengan edukasi bagaimana cara merawat ataupun melaksanakan pembinaan kepada anak-anak balita," jelasnya.
"Kedua memberikan asupan gizi atau bantuan sembako kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan sesuai dengan kriteria stunting dari dinas kesehatan," imbuh Joni.
