Berita Daerah
Kisah Tragis di Balik Penemuan Jasad Korban Mutilasi di Ungaran Timur: Pelaku Mantan Pacar Korban
Terkuak, jasad mutilasi tersebut adalah wanita asal Tegal, Jawa Tengah bernama Kholidatunni'mah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Tidak hanya meminta bantuan, Aswirto pun mengucapkan rasa terimakasihnya kepada rekan media karena sudah membantu dalam hal pemberitaan.
Pihak keluarga juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu, mulai dari jajaran Polres Semarang, Polsek Balapulang, Polres Tegal, perangkat desa, warga, dan lain-lain.
"Saya tidak akan tahu bagaimana nasib anak saya, kalau pihak Polres Semarang tidak menghubungi kami, dan datang menjemput ke rumah. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya," ungkap Aswirto.
Aswirto bercerita, pelaku mutilasi, Imam Sobari, setelah melakukan aksi kejinya sempat main ke rumah korban tepatnya pada Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Daftar 10 Tokoh yang Paling Dibenci di Dunia, Amber Heard Mantan Istri Johnny Depp Ungguli Putin
Alasan pelaku main ke rumah korban, karena ingin menemui anaknya yang merupakan hasil hubungan diluar nikah dengan korban.
Tapi saat pelaku datang ke rumah korban, Aswirto tidak ada di rumah karena sedang mencari keberadaan sang anak yang sudah beberapa hari hilang kontak.
Kemudian adik dari korban yaitu anak Aswirto yang nomor dua, menelepon memberitahu bahwa pelaku Imam Sobari sedang ada dirumahnya.
Setelah itu, Aswirto langsung meminta pelaku untuk menunggu di rumah karena ingin menanyakan keberadaan sang anak.
Baca juga: Selamat! Ria Ricis Telah Melahirkan Anak Pertamanya: Alhamdulillah Sehat dan Cantik
Dan saat itu Imam mengiyakan akan menunggu.
Tapi setelah Aswirto sampai di rumah, pelaku sudah tidak ada di rumah dan berusaha kabur atau menghindar.
"Harapan saya mewakili keluarga dan sebagai seoarang Ayah, tentu menginginkan pelaku dihukum seberat-beratnya atau hukuman mati,"
"Karena saya kurang baik apa dengan pelaku ini, dia berbuat salah saya tetap baik, main ke rumah tetap saya sambut baik, kekurangan apapun saya kasih, ingin menemui anaknya saya izinkan, tapi malah berbuat keji kepada anak saya," harapnya.
Diceritakan , bahwa dulunya saat korban masih sekolah sempat menjalin kasih (pacaran) dengan pelaku.
Kemudian terjadilah hubungan di luar nikah yang membuat korban ini hamil anak pelaku.

Keluarga korban berusaha mencari jalan tengah atau dengan meminta baik-baik supaya pelaku mau bertanggungjawab, tapi saat itu pelaku menolak, dan keluarga pelaku juga menolak.