Polisi Tembak Polisi
Saksikan Makam Brigadir J Dibongkar, Ibunda Menangis Histeris : Anak Kami Disiksa
Jenazah Brigadir J diangkat kembali dari dalam liang kubur sebelum dilakukan proses autopsi. Saat itu ibundanya menangis histeris.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAMBI- Hari ini, Rabu (27/7/2022), jenazah Brigadir J atau atau Nofriansyah Yosua Hutabarat diautopsi ulang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Lokasi autopsi jenazah ini berjarak 20 hari dari kematiannya.
Jenazah Brigadir J diangkat kembali dari dalam liang kubur sebelum dilakukan proses autopsi.
Baca juga: IPW Ungkap Keanehan di Balik Autopsi Brigadir J, Desak Kapolres Jakarta Selatan Dicopot
Penggalian makam Brigadir J berlangsung pagi ini.
Ada momen sedih ketika jenazah Brigadir J diangkat.
Pasalnya, Rosti, ibu mendiang Brigadir J tampak menghadiri proses penggalian makam.
Dirinya pun histeris di depan makam dan menyebut-nyebut nama Putri.
Baca juga: Penyidik Sita HP Pacar Brigadir J, Pengacara Ungkap Isinya : Ada Pesan Terakhir Sebelum Penembakan
Tangisannya pecah sebelum proses penggalian.
Sambil ditopang oleh sejumlah keluarga dari makam menuju ke luar dari kawasan makam.
"Mana tanggung jawabmu ibu Putri," kata Rosti, sembari tak kuasa menahan tangisnya.
Rosti dalam tangisannya juga menyebut Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa hingga nama Putri.
"Tolong kami bapak panglima, tolong kami. Anak kami disiksa," kata Rosti Simanjuntak, setelah selesai menggelar ibadah sebelum penggalian makam.
Baca juga: Pengacara Bongkar Ada Ancaman Pembunuhan kepada Brigadir J Bulan Juni Lalu, Sampai Menangis
Tidak hanya Rosti, keluarga lainnya juga ikut menangis.
Suasana di kawasan pemakaman Brigador Yosua seketika haru saat melihat tangisan Rosti yang tak kuasa makam sang anak harus kembali dibongkar untuk proses autopsi ulang.
Adapun autopsi ulang digelar untuk menjawab keraguan atas autopsi yang dilakukan sebelumnya.
Permohonan melakukan autopsi ulang ini disampaikan oleh kaluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.
Pelaksanaan autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.
Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Lalu siapa Ibu Putri yang dimaksud?
Dari penjelasan awal polisi, Brigadir J diduga tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Polisi menyebut,baku tembak itu dipicu oleh Brigadir J yang melakukan pelecehan dan pengancaman berupa penondongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo bernama Putri Candrawathi.
Akibat baku tembak itu, Brigadir J pun meninggal dunia.
Autopsi Ulang
Proses autopsi ulang jenazah Brigadir J ini atas permintaan pihak keluarga melalui kuasa hukum.
Hal ini berdasarkan hasil pengamatan pihak keluarga yang melihat ada kejanggalan luka pada jenazah Brigadir J.
Brigadir J dikabarkan tewas akibat luka tembak saat berada di kediaman Kadiv Propam non-aktif Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) lalu.
Namun, pihak keluarga melihat kondisi jenazah Brigadir J tidak wajar.
Mulai dari luka sayatan di bagian muka dan kepala, kondisi jari yang retak hingga memar dibagian dada.
Untuk itu, autopsi ulang digelar di RSUD Sungai Bahar, dekat lokasi makam Brigadir J.
Baca juga: Alasan Pengacara Brigadir J Sebut Pelaku Diduga Lebih dari Satu Orang, Ternyata karena Bukti Ini
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com sekitar pukul 07.20 WIB, rombongan mobil yang membawa tim dokter tersebut tiba di halaman RSUD Sungai Bahar.
Turun dari mobil, para dokter pun terlihat bersiap membawa sejumlah perlengkapan mereka.
Tim DVI Polri yang telah berada di lokasi turut membantu rombongan tim dokter PDFI membawa sejumlah perlengkapan.
Ada tiga buah box kontak yang diturunkan dari mobil.
Dua kotak berwarna hitam dan satu box berwarna transparan.
Direktur RSUD Sungai Bahar Aang Hambali pun turut menyambut kedatangan tim dokter tersebut.
Aang pun membawa romobongan dokter masuk ke dalam ruang RSUD.
Menurut rencana, proses autopsi akan dilakukan usai dilakukan pembongkaran jenazah Brigadir J.
(*)