Berita Solo Terbaru
Mereka yang Berebut Bunga & Air Jamasan Pusaka di Pura Mangkunegaran, Disebut Berkah & Rezeki Lancar
Warga berduyun-duyun berebut bunga dan air bekas jamasan pusaka di Pura Mangkunegaran Solo.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di balik pelaksanaan Kirab Pusaka Dalem di Pura Mangkunegaran saat malam 1 Suro ada kisah menarik.
Terlebih dua tahun sebelumnya, warga tak bisa melihat prosesi kirab pusaka karena pandemi.
Ketika pusaka dikirab mengelilingi Pura Mangkunegaran, warga berduyung-duyung mendatangi meja dan ember.
Adapu mereka berburu bunga hingga air jamasan usai digunakan untuk mencuci pusaka.
Dari muda hingga tua, warga rebutan untuk mengambil air dan kembang bekas jamasan pusaka, entah digunakan untuk membasuh muka, atau diambil dengan menggunakan wadah.
Tak sedikit, warga mengambil kembang bekas jamasan pusaka untuk dibawa pulang, sehingga dalam kurun waktu 10 menit, air dan kembang tersebut sudah bersih kembali.
Ninik Mardyaningsih (38) warga Sragen sengaja membawa sejumput kembang bekas jamasan pusaka untuk dibawa pulang.
Rencananya, kembang tersebut ia berikan kepada sang nenek yang pada tahun ini tidak bisa datang ke Pura Mangkunegaran karena sakit.
Baca juga: Kecelakaan Karambol di Wonosari Klaten : Pikap Rusak Parah, Truk Muatan Galon Tabrak Dua Rumah
Baca juga: Jauh-jauh ke Solo, Warga Klaten Ini Buru Janur & Ubi saat Kirab Malam 1 Suro : Melancarkan Rezeki
"Biasanya memang tiap tahun ke sini, bareng keluarga semua ada ibu dan anak, sama mbah juga ke sini, tapi ini dibawakan (kembang) semoga sampai berkahnya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (29/7/2022).
Ia datang dari Sragen sekitar pukul 18.00 WIB padahal prosesi baru dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.
Nanik dan keluarganya sangat antusias mengikuti prosesi malam satu Suro setelah dua tahun kegiatan tersebut tidak digelar karena pandemi covid-19.
"Setelah dua tahun nggak ada, nggak melibatkan masyarakat banyak, akhirnya kita bisa mengikuti tradisi ini yang dua tahun kemarin tidak dilakukan," katanya.
Ia berharap jika tradisi yang baik bagi orang Jawa tersebut bisa terus dilestarikan.
Prosesi pengambilan air bekas jamasan pusaka memang selalu ia nantikan.