Berita Solo Terbaru
Mereka yang Berebut Bunga & Air Jamasan Pusaka di Pura Mangkunegaran, Disebut Berkah & Rezeki Lancar
Warga berduyun-duyun berebut bunga dan air bekas jamasan pusaka di Pura Mangkunegaran Solo.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Karena berdasarkan tradisi turun temurun, hal itu dipercaya oleh Nanik dan keluarganya sebagai simbol untuk mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Kalau menurut Mbah Zaman dulu, air bekas cucian dari pusaka-pusaka keraton banyak banget mengandung berkah, dimana kita ingin mendapatkan berkah dari keraton, kita ngalap berkahnya di sini," jelasnya.
"Dengan begitu kita berharap mendapat keselamatan, kesehatan untuk sekeluarga, menjaga diri kita dan membentengi diri kita dari hal-hal yang tidak baik," tambahnya.
Membawa pulang kembang bekas jamasan pusaka juga dilakukan Lusia (31) warga Solo.
Meski baru pertama kali mengikuti kirab keraton Solo, ia rela berdesak-desakan mengambil kembang bekas jamasan keraton.
Lusia pun berhasil mendapat satu genggam kembang bekas jamasan yang nanti akan ia bawa pulang.
"Baru kali ini ikut kirab, sungguh luar biasa, harapannya rezekinya lancar buat kelancaran semuanya saja," harap Lusia.
Warga Solo lainnya, Antik Anjasari mengatakan menonton kirab pusaka setiap satu sura atau tahun baru Jawa itu sudah seperti tradisi setiap tahunnya.
"Sudah menjadi kebiasaan menonton kirab, kalau dulu sama ibu, sekarang mengajak cucu," ujar Antik.
Dipercaya Lancarkan Rezeki
Malam kirab 1 Suro di Keraton Solo tak hanya jadi tontonan biasa.
Dari ribuan masyarakat yang datang, ternyata ada yang memiliki tujuan lain.
Di antaranya mengincar sejumlah barang saat kirab untuk dibawa pulang.
Seperti Rini, warga Klaten yang rela datang jauh-jauh ke Solo, Jumat (29/7/2022) malam hingga Sabtu (30/7/2022) dini hari.
Bersama suami dan anaknya, dia rela menunggu sedari pukul 20.00 WIB.