Berita Solo Terbaru
Mereka yang Berebut Bunga & Air Jamasan Pusaka di Pura Mangkunegaran, Disebut Berkah & Rezeki Lancar
Warga berduyun-duyun berebut bunga dan air bekas jamasan pusaka di Pura Mangkunegaran Solo.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Padahal, pusaka mulai dikirabkan pada pukul 24.00 WIB.
Saat pusaka mulai keluar untuk dikirabkan, sejumlah janur yang digunakan untuk dekorasi, langsung diburu warga.
Mereka mengambil janur yang dipasang dibambu, maupun ditempel di bangunan yang ada di halaman Kamandungan Keraton Solo.
Baca juga: Apa FX Rudy di Gunung Sinai Doakan Gubernur Jateng Agar Dipilih Megawati? Ini Reaksi Ganjar Pranowo
Baca juga: Dikalungi Melati, Kebo Bule Kiai Slamet Bikin Warga Histeris saat Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo
Tak hanya janur, sisa ubi yang digunakan untuk pakan kebo bule keturunan Kiai Slamet, tak luput dari rebutan.
"Saya dapat telo (ubi) dan janur," kata Rini kepada TribunSolo.com.
Rini mengaku baru menyaksikan kirab pertama ini, sehingga memburu janur maupun ubi.
Janur yang dia dapat akan disimpan di rumah, sementara ubinya akan dia rebus untuk dimakan dengan keluarganya.
"Konon katanya bisa melancarkan rezeki, umur panjang, dan untuk kesehatan," ucapnya.
Alasan Kebo Ikut Kirab Meski PMK
Hanya 4 ekor kebo bule keturunan Kiai Slamet yang diturunkan dalam kirab malam 1 suro, Sabtu (30/7/2022) dini hari.
Sebelumnya, sebagian besar kerbau keramat milik Keraton Solo itu terpapar Penyakit Mulut Kuku (PMK) menjelang kirab malam 1 Suro.
Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo mengatakan, awalnya ada 5 kerbau yang terpapar PMK.
"Setelah ditelusuri lagi, tambah 2, jadi yang terpapar 7," katanya kepada TribunSolo.com.
Berbagai upaya dilakukan, agar kebo bule yang terpapar PMK segera sembuh, dan tidak menularkan ke kebo bule lainnya.
Bahkan, 5 kebo keturunan Kiai Slamet itu sempat diisolasi tersendiri jelang malam 1 Suro.