ASEAN Para Games di Solo
Baru Pertama Kali Terjun di ASEAN Para Games, Boccia Indonesia Raih 1 Emas, 2 Perak & 2 Perunggu
Meski hanya menargetkan 1 emas, ternyata para atlet Boccia Indonesia mampu mendulang banyak medali. Sejauh ini 1 emas, 2 perak & 2 perunggu digenggam
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Para atlet Boccia Indonesia berhasil mendulang medali di ASEAN Para Games (APG) XI 2022 di Kota Solo.
Meski baru tampil kali pertama di APG, Boccia sukses memenuhi target yang diberikan yakni mendapatkan satu medali emas.
Menurut Pelatih Boccia Indonesia, Muh. Bram Riyadi, target tersebut diberikan untuk memberikan motivasi kepada atlet.
"Sementara kami sudah mendapatkan 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu," kata Bram, kepada TribunSolo.com, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Tangan Gemetar Tak Hentikan Setiawan Raih Emas Para Panahan ASEAN Para Games,Tangis Bahagiapun Pecah
Baca juga: Kasus Penganiayaan di Resepsi Pernikahan Solo Makin Panas, Pengacara Dorong Penjemputan Tersangka
"Kami masih ada peluang untuk menambah perunggu," imbuhnya.
Cabor Boccia Indonesia sendiri menurunkan 12 atlet dari 11 nomor yang dipertandingkan.
Medali emas berhasil diraih Wening Prabawati di kelas BC4 female.
Sedangkan 2 medali perak berhasil diraih Gischa Zayanadi kelas female BC2 serta Handayani di kelas female BC1.
Untuk medali perunggu berhasil diraih atlet Febrianti Vani Rahmadhani di kelas female BC2.
Serta Rexus Ohee dari kelas male individual BC3.
"Target sudah terpenuhi, kita fokus menambah mendali," ujar Bram.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Solo Raya Rabu 3 Agustus 2022 : Pagi Berawan, Sore-Malam Hari Diprediksi Turun Hujan
Baca juga: Kuliner Pedas di Solo : Cicipi Nasi Gembredek di Warung Pak Har Manahan, Sambalnya Bikin Ketagihan
Dia menuturkan lawan terberat dalam cabor Boccia ini adalah Thailand, yang sukses mendulang emas di APG sebelumnya.
"Ini kali pertama kita tampil di kancah internasional, kita bangga atas perjuangan teman-teman atlet yang mengibarkan bendera merah putih. Semoga 1 emas ini memotivasi mereka untuk Para Games kedepannya," harapnya.
Salah satu atlet Boccia peraih medali perunggu, Rexus Ohee mengaku bangga bisa menyumbang medali untuk Indonesia.
Untuk mempersiapkan APG ini, Rexus Ohee mengaku sudah berlatih secara intensif selama 7 bulan.
"Saya senang dan bangga bisa mendapatkan medali. Saya juga mendapatkan dukungan langsung dari keluarga," ujarnya.
Dia berharap, cabor Boccia Indonesia bisa menjadi salah satu cabor yang selalu mendulang emas di Para Games.
Tangan Gemetar Tak Hentikan Setiawan Raih Emas
Setiawan tampak emosional setelah berhasil mempersembahkan medali emas para panahan nomor recurve men's single ASEAN Para Games.
Dia berhasil mengalahkan Hanreuchai Netsiri asal Thailand dalam pertandingan di Lapangan Kotta Barat, Rabu (3/8/2022).
Setiawan mampu membuka set pertama dengan torehan 27 poin, unggul dua poin dari Netsiri.
Namun, dia belum beruntung di set kedua dengan kumpulan 25 poin.
Dia kalah dua poin dari Netsiri.
Baca juga: Pesan Terakhir Ayah Buat Air Mata Maria Wilil Menetes Usai Raih Emas Lempar Lembing ASEAN Para Games
Meski demikian, Setiawan mampu menang dua set terakhir meski memiliki skor tipis dengan Netsiri.
Dia mampu mengumpulkan 28 poin di dua set terakhir sementara Netsiri hanya 27 poin.
"Senang sekali ini penantian saya sejak 2019 setelah gagal berangkat ke ASEAN Para Games Filipina dan sekarang terlaksana di Indonesia dan bisa raih emas, bangga," ujar Setiawan, kepada TribunSolo.com.
Meski demikian, perjuangan Setiawan tidak mudah.
Tangannya sempat gemetar saat bertanding.
"Ada sedikit keraguan, tadi mau cancel tapi waktu tidak mencukupi lanjut saja daripada miss," tutur dia.
Namun, gemetra tangannya bisa diatasi di waktu tersisa hingga menghasilkan medali emas.
Setiawan pun tidak bisa menutupi tangis bahagianya.
Dia pun memeluk erat pelatihnya yang menunggu di basecamp atlet Indonesia. Air mata bahagia menetes.
"Saya terharu tadi," aku dia.
"Medali ini aku persembahkan untuk Indonesia, keluarga, dan semua tim," tambahnya.
Pesan Terakhir Ayah Buat Maria Wilil Teteskan Air Mata
Maria Wilil berhasil mempersembahkan medali emas lempar lembing klasifikasi F46 ASEAN Para Games di Stadion Manahan, Rabu (3/8/2022).
Maria tidak menyangka mampu mengalahkan lawan kuat Patcharee Wisetsee asal Thailand.
Bagaimana tidak, perempuan 34 tahun tersebut mengawali dengan kurang baik.
Dua lemparan pertamanya dinyatakan foul.
Baca juga: PSM Voca Erudita UNS Berhasil Boyong 7 Penghargaan di 4th Tokyo International Choir Competition
Baca juga: Senyum Merekah Dapiel Bayage Sabet Emas High Jump ASEAN Para Games: Ini Untuk Keluarga Saya di Papua
"Puji Tuhan lemparan ketiga sudah 26 meter, sementara lawan paling jauh 25 meter. Kemudian lemparan terakhir saya 27 meter," terang dia, kepada TribunSolo.com.
Itu merupakan lemparan terjauhnya saat ini, sebelumnya dia pernah mencatatkan lemparan 26 meter saat Peparnas XVI Papua.
Maria sebenarnya sempat deg-degan sebelum laga melawan Patcharee tersebut.
"Pas mau tanding tidak duga-duga, katanya lawan Thailand lebih pro, kayak hati masih deg-degan apalagi dua kali lemparan pertama dis," ujar dia.
"Puji Tuhan bisa memenangkan emas," tambahnya.
Baca juga: Tangis Bahagia Insan Nurhaida Persembahkan Perak ASEAN Para Games : Lari Memeluk Erat Ayah & Ibu
Baca juga: Raih Emas ASEAN Para Games,Tangis Nanda Pecah: Sempat Takut Kecewakan Orang Tua yang Tonton Langsung
Maria mempersembahkan medali emas yang diraihnya untuk keluarganya, terkhusus almarhum ayahnya.
Dia harus kehilangan ayahnya saat mengikuti Kejurnas pada tahun 2019 silam.
Maria pun tidak bisa menghentikan air matanya menetes saat terkenang ayahnya.
Sampai saat ini, Maria masih teringat dengan pesan yang disampaikan ayahnya untuk dirinya.
"Pesan ayah terakhir, walaupun kamu malas, jangan pernah katakan capai, harus bermain dari hati dan harus selalu siap," ujarnya.
Senyum Merekah Dapiel Bayage
Senyum merekah di wajah Dapiel Bayage setelah juri mengumumkan pemenang high jump klasifikasi F42 cabor para atletik ASEAN Para Games 2022.
Pria kelahiran 1991 tersebut tercatat berhasil mencatatkan tinggi lompatan 1,65 meter.
Itu sudah mengalahkan pelompat Kantinan Khumphong asal Thailand, Andy Avellana asal Filipina, dan Rizky Fauzi asal Indonesia.
Baca juga: Jadwal KRL Solo-Jogja Rabu 3 Agustus 2022, Simak Waktu Kedatangan dari Stasiun Solo Balapan
Baca juga: Daftar Tarif Tol Solo-Jakarta Rabu 3 Agustus 2022, Siapkan Saldo Segini untuk Kendaraan Pribadi
Dia pun tidak bisa menutupi rasa bahagianya.
Dapile berlari ke arah pelatihnya dan memeluk mereka.
Itu dilakukannya sebelum akhirnya berlari membentangkan bendera merah putih.
Dapile pun juga sampai memanjat venue high jump lalu melompat-lompat di sana sembari memegang bendera merah putih.
"Rasanya sangat senang pertama-tama berdoa dan saya harus target emas. Dari awal memang target emas," ujar dia.
Bagaimana tidak, persiapan lebih kurang 3 bulan yang telah dilakukannya kini terbayar sukses.
Dia pun bersyukur atas raihan emas dari cabang high jump.
"Medali ini saya persembahkan untuk Indonesia dan keluarga saya yang mendoakan saya di Papua," kata dia.
Tahan Sakit di Siku, Tetap Sumbang Emas dari Lempar Cakram
Warmia berhasil menyumbangkan medali emas di klasifikasi F42/44 lempar cakram ASEAN Para Games.
Dia berhasil mengalahkan Tran Thi Thuy Hang dan Vo Thi Thu Thuan asal Vietnam, Nurul Hida dari Brunei Darussalam, serta Putri Maulina dari Indonesia.
Perempuan kelahiran tahun 1978 tersebut juga berhasil mencatatkan lemparan terjauh yakni 25.15 meter.
Baca juga: Ada Temuan Belasan Kasus Covid-19 di ASEAN Para Games 2022 : 2 dari 3 Atlet Indonesia Sudah Sembuh
Baca juga: Debut Manis Rafli di Blind Judo ASEAN Para Games, Kalahkan Thailand & Vietnam, Emas Digenggaman
"Medali ini saya persembahkan untuk Indonesia, keluarga dan saudara saudara semua," kata dia.
Warmia mengaku sudah berlatih lebih kurang 8 bulan sebelum mentas di partai final F42/44 lempar cakram ASEAN Para Games di Stadion Manahan, Rabu (3/8/2022).
"Persiapannya cukup sekitar 8 bulan," tuturnya.
Meski demikian, Warmia kecewa dengan torehannya tersebut.
Itu karena jarak lemparan cakramnya lebih pendek dibanding saat sesi latihan.
Baca juga: Kejutan Blind Judo di ASEAN Para Games: Sahrul Raih Emas, Agung Tumbangkan Lawan dalam 2 Detik
"Kecewa dengan lemparan kurang bagus di pertandingan ini, biasanya bisa 27 meter karena ada cidera di siku ini jadi 25.15 meter," tutur dia.
Warmia pun kini akan menyembuhkan cidera sikunya agar performa bisa lebih baik di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Klasemen ASEAN Para Games 2022 : Indonesia Semakin Kokoh di Pucuk
Indonesia masih berada di pucuk klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022.
Dikutip dari situs resmi ASEAN Para Games 2022, Indonesia tercatat berhasil meraih total 98 medali hingga pukul 20.42 WIB.
Sementara itu, Vietnam mampu menyalip Thailand di posisi kedua klasemen sementara.
Mereka berhasil meraup 25 emas, 18 perak, dan 18 perunggu.
Berikut klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022 :
1. Indonesia : 47 Emas, 33 Perak, 18 Perunggu
2. Vietnam : 25 Emas , 18 Perak, 18 Perunggu
3. Thailand : 20 Emas, 28 Perak, 20 Perunggu
4. Filipina : 12 Emas, 10 Perak, 15 Perunggu
5. Malaysia : 10 Emas, 8 Perak, 1 Perunggu
6. Myanmar : 5 Emas, 2 Perak, 5 Perunggu
Baca juga: Tim Basket Kursi Roda Indonesia Libas Kamboja 63-42, Sepanjang Laga Dapat Dukungan Penuh Suporternya
Baca juga: Tangis Bahagia Insan Nurhaida Persembahkan Perak ASEAN Para Games : Lari Memeluk Erat Ayah & Ibu
7. Singapura : 3 Emas, 1 Perak, 4 Perunggu
8. Timor Leste : 2 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
9. Kamboja : 1 Emas, 5 Perak, 4 Perunggu
10. Laos : 0 Emas, 3 Perak, 2 Perunggu
11. Brunei Darussalam : 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
Ketua Umum CDM, Andi Herman menuturkan jumlah tersebut sudah termasuk total medali yang berhasil dimenangkan beberapa cabang olahraga hingga hari ini.
Diantaranya, 27 medali emas dari cabang para atletik, 10 medali emas dari cabang para renang, dan 4 medali dari cabang blind judo.
"Dari cabang catur tadi baru saja selesai seremoni untuk pemberian medali, hari memeroleh secara keseluruhan sebanyak 4 medali emas," ujar Andi.
"Cabang-cabang lain seperti para bulu tangkis dari beregu mendapat satu emas, dan atlet kita sekarang tengah berjuang di nomor perorangan," tambahnya.
Andi pun optimistis kontingen Indonesia bisa mencapai target 104 medali emas di ASEAN Para Games 2022.
"Kita masih punya waktu empat hari pertandingan," ujar dia.
"Kita berkeyakinan target 104 (medali emas) bisa kita capai dari perjuangan para atlet yang sedang melakukan pertandingan penyisihan, baik secara beregu atau perorangan," tambahnya.
Klasemen Hari Kedua
Kontingen Indonesia saat ini berada di puncak klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022.
Mereka mampu mengalahkan Thailand dan Vietnam yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Itu tak lepas dari perolehan mendali yang didapatkan kontingen Indonesia di ASEAN Para Games 2022 hari ini.
Indonesia memanen medali dari Cabor para renang.
Baca juga: Hebatnya Ni Nengah Widiasih: Bahu Cidera, Bisa Pecah Rekor ASEAN Para Games, Angkat Beban 97 Kg
Berikut perolehan medali Indonesia, Senin (1/8/2022) :
1. Para Athletics : 2 - 1 - 1
2. Power Lifting : 5 - 1 - 0
3. Para Swimming : 7 - 9 - 7
4. Table Tenis : 6 - 4 - 0
Atas tambahan medali tersebut, Indonesia kini berada di pucuk klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022.
Berikut klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022 :
1. Indonesia 21 Emas, 15 Perak, 8 Perunggu
2. Thailand 14 Emas , 14 Perak, 6 Perunggu
3. Vietnam 10 Emas, 6 Perak, 10 Perunggu
4. Malaysia 6 Emas, 1 Perak, 0 Perunggu
5. Filipina 3 Emas, 4 Perak, 7 Perunggu
6. Singapura 2 Emas, 1 Perak, 0 Perunggu
7. Myanmar 1 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu
8. Timor Leste 1 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
9. Laos 0 Emas, 2 Perak, 0 Perunggu
10. Kamboja 0 Emas, 1 Perak, 2 Perunggu
11. Brunei Darussalam Emas, 0 Perak, 0 Perunggu