ASEAN Para Games di Solo
Pesan Terakhir Ayah Buat Air Mata Maria Wilil Menetes Usai Raih Emas Lempar Lembing ASEAN Para Games
Air mata Maria menetes teringat pesan terakhir sang ayah yang sudah meninggal dunia pada 2019 silam. Salah satunya untuk terus bermain dengan hati
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Maria Wilil berhasil mempersembahkan medali emas lempar lembing klasifikasi F46 ASEAN Para Games di Stadion Manahan, Rabu (3/8/2022).
Maria tidak menyangka mampu mengalahkan lawan kuat Patcharee Wisetsee asal Thailand.
Bagaimana tidak, perempuan 34 tahun tersebut mengawali dengan kurang baik.
Dua lemparan pertamanya dinyatakan foul.
Baca juga: PSM Voca Erudita UNS Berhasil Boyong 7 Penghargaan di 4th Tokyo International Choir Competition
Baca juga: Senyum Merekah Dapiel Bayage Sabet Emas High Jump ASEAN Para Games: Ini Untuk Keluarga Saya di Papua
"Puji Tuhan lemparan ketiga sudah 26 meter, sementara lawan paling jauh 25 meter. Kemudian lemparan terakhir saya 27 meter," terang dia, kepada TribunSolo.com.
Itu merupakan lemparan terjauhnya saat ini, sebelumnya dia pernah mencatatkan lemparan 26 meter saat Peparnas XVI Papua.
Maria sebenarnya sempat deg-degan sebelum laga melawan Patcharee tersebut.
"Pas mau tanding tidak duga-duga, katanya lawan Thailand lebih pro, kayak hati masih deg-degan apalagi dua kali lemparan pertama dis," ujar dia.
"Puji Tuhan bisa memenangkan emas," tambahnya.
Baca juga: Tangis Bahagia Insan Nurhaida Persembahkan Perak ASEAN Para Games : Lari Memeluk Erat Ayah & Ibu
Baca juga: Raih Emas ASEAN Para Games,Tangis Nanda Pecah: Sempat Takut Kecewakan Orang Tua yang Tonton Langsung
Maria mempersembahkan medali emas yang diraihnya untuk keluarganya, terkhusus almarhum ayahnya.
Dia harus kehilangan ayahnya saat mengikuti Kejurnas pada tahun 2019 silam.
Maria pun tidak bisa menghentikan air matanya menetes saat terkenang ayahnya.
Sampai saat ini, Maria masih teringat dengan pesan yang disampaikan ayahnya untuk dirinya.
"Pesan ayah terakhir, walaupun kamu malas, jangan pernah katakan capai, harus bermain dari hati dan harus selalu siap," ujarnya.