Cara Plank yang Benar
Cara Plank yang Benar agar Tidak Cedera Punggung, Lakukan 3 Langkah Ini
Plank yang dilakukan dengan cara yang tepat, tak cuma bisa meningkatkan stabilitas inti kita, melainkan juga otot-otot di bagian bahu dan kaki kita.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Plank merupakan salah satu latihan yang menjadi inti dari hampir seluruh olahraga.
Plank yang dilakukan dengan cara yang tepat, tak cuma bisa meningkatkan stabilitas inti kita, melainkan juga otot-otot di bagian bahu dan kaki kita.
Selain itu, pank juga dapat membantu kita membangun kekuatan dan daya tahan.
Baca juga: Cara Plank yang Benar untuk Hilangkan Perut Buncit, Bisa Menguatkan Otot-otot Lain
Tetapi, bentuk latihan dan waktu yang tidak tepat bisa mengacaukan manfaat plank.
Bahkan, jika tidak dilakukan secara benar, kita berisiko mengalami cedera punggung.
Lantas, bagaimana kita melakukan plank yang tepat dan berapa lama durasinya?
Simak penjelasan Noam Tamir, C.S.C.S., pemilik TS Fitness di New York City dan Stuart McGill, PhD, penulis Ultimate Back Fitness and Performance yang dilansir dari Runner's World, dikutip dari Kompas.com:
1. Latihan plank yang tepat
Tamir menyebut plank menciptakan ketegangan paling besar di otot kita.
Caranya, buat posisi plank dengan pergelangan dan telapak tangan menghadap ke bawah.
Pastikan siku menyentuh lantai langsung di bawah bahu dengan kaki selebar pinggul.
Bagian punggung harus rata, sedangkan kepala dan leher kita berada dalam posisi netral.
Gerakkan siku ke lantai, dan tekan paha depan, pinggul, dan torso. Tarik napas lewat hidung dan buang melalui mulut, jangan menahan napas.
Baca juga: Cara Plank yang Benar untuk Mengatasi Sakit Punggung, Bisa Coba 5 Variasi Gerakan Ini
2. Manfaat latihan plank
Tamir dan McGill setuju, menambahkan plank ke dalam rutinitas latihan rutin membantu kita mencegah cedera, karena itu akan menguatkan otot-otot kita.
"Plank membuat seluruh tubuh kita menciptakan ketegangan inti --ketika dilakukan dengan benar, akan sangat baik untuk menjaga punggung kita sehat dan memperkuat otot inti kita," kata Tamir.
Plank merupakan latihan yang menstabilkan inti, tambah McGill, yang membantu kita menjadi lebih efisien dalam berlari cepat.
"Pelari berusaha membuat otot-otot kaki yang melintasi pinggul mereka menjadi atletis," kata McGill.
"Menciptakan kekakuan di bagian dada membantu menggerakkan kaki kita."
Plank bisa menjadi latihan yang mendasar dan tidak memerlukan peralatan tambahan, sehingga sangat mudah dimasukkan ke dalam latihan apa pun.
3. Waktu latihan plank
George Hood dari Chicago, AS, sempat memecahkan rekor dunia untuk plank terpanjang yang dilakukan pria, yaitu 8 jam 15 menit 15 detik.
Kemudian Dana Glowacka dari Montreal, Kanada, memegang rekor dunia untuk plank terpanjang yang dilakukan wanita, 4 jam 19 menit 55 detik.
Namun faktanya, kita tidak perlu melakukan plank selama itu untuk mendapatkan manfaatnya.
Bahkan, jumlah waktu ideal jauh lebih pendek dari perkiraan kita.
"Penelitian menunjukkan bagi kebanyakan orang, melakukan plank selama satu menit sudah memungkinkan untuk menciptakan torso yang tangguh," kata McGill.
"Tetapi jika kita memiliki riwayat sakit punggung, tahan selama 10 detik untuk mengurangi risiko pemicu sakit punggung."
Ahli juga setuju jika kita tidak perlu melakukan latihan plank dalam waktu lama.
Apabila kita benar-benar menguatkan semua otot, bisa terasa sulit bagi seseorang untuk latihan plank selama lebih dari 20 detik hingga satu menit. Tamir merekomendasikan durasi plank selama 20 detik.
"Plank dalam waktu lama lebih merusak tubuh daripada menguatkannya. Dengan plank empat jam, kita tidak menciptakan ketegangan dan memperkuat otot kita, melainkan hanya menahan posisi itu," kata Tamir.
"Fitnes harus tentang fungsional, gerakan yang nyata. Melakukan plank untuk waktu lama tidak ada gunanya." (*)
