Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

ASEAN Para Games di Solo

Emas Lompat Jauh APG Terakhir Setiyo Budi untuk Indonesia, Kini Bermimpi Jadi Pelatih Timnas

Kondisi yang sudah tidak 100 persen fit ditambah cedera, membuat Setiyo Budi Hartanto berpikir untuk menjadi pelatih timnas di masa depan

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra
Setiyo Budi Hartanto melakukan lompatan ke area lompat jauh Stadion Manahan Solo, Jumat (5/8/2022). Dia berhasil menyabet emas lompat jauh klasifikasi T47 ASEAN Para Games. Dengan kondisinya yang sudah kurang fit, Setiyo kini bermimpi menjadi pelatih di timnas. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mata Setiyo Budi Hartanto fokus menatap lapangan pasir di Stadion Manahan. 

Itu dilakukan sebelum akhirnya melakukan lompatan sejauh 6.66 meter.

Jarak lompatan tersebut didapatkan di kesempatan keenam atau yang terakhir.

Baca juga: Harapan Eko cs Persembahkan Emas ASEAN Para Games : Berangkatkan Umroh Orang Tua Hingga Bangun Rumah

Baca juga: Cerita Ruli Alkahfi, Beratnya Jadi Pelari Terakhir 4x100 Meter Indonesia : Mental Harus Bermain

Raihan tersebut tidak bisa dilampaui pelompat lain, termasuk duo Thailand Chaiwat Sirimongkhol dan Angkatan Chanaboon. 

Praktis, Setiyo berhak mendapat medali emas untuk lompat jauh klasifikasi T47 ASEAN Para Games.

Itu langsung membuat Setiyo lebur dalam selebrasi. 

Dia mengambil bendera merah putih dan berselebrasi melompat di area lompat jauh Stadion Manahan Solo, Jumat (5/8/2022).

"Hari ini, saya puas dapat medali emas tapi prestasi saya sudah agak menurun," tuturnya. 

Catatan 6.66 meter yang dicatatkannya memang lebih rendah dari jarak lompatan terbaiknya.

Baca juga: Kisah Kholidin: Dari Tukang Bubur Ayam di Thamrin hingga Sabet Medali Emas Asean Para Games

Baca juga: Potret Pelajar SMP di Venue ASEAN Para Games, Ternyata Disiapkan Pemkot Solo untuk Dukung Atlet

Setiyo pernah melakukan lompatan sejauh 7.10 meter saat ASEA Para Games 2018. 

"Kondisi memang kurang fit, saya sampai kerokan. Meriang sudah hilang tapi denyut nadi masih kencang," tutur dia.

"Itu juga yang membuat masa recovery sebelum melakukan repetisi lompatan belum maksimal," tambahnya.

Selain itu, cidera kaki yang didapatkan saat sesi latihan, tidak dipungkiri Setiyo mempengaruhi performanya hari ini.

"Lutut kaki kanan sudah cidera pas latihan. Itu sudah lama dan penyembuhan tiga bulan," ujar dia.

"Panasnya lamanya. Tapi, Alhamdulillah doa ibu jadi semua bisa lancar," tambahnya.

Medali emas didapatkannya. Itu sekaligus menggenapi raihan medali emas ASEAN Para Games miliknya.

Baca juga: Resep Atlet Blind Judo Indonesia Panen Mendali di ASEAN Para Games :Ternyata Latihannya Sangat Keras

Baca juga: Emosionalnya 4 Sprinter Indonesia Raih Emas Lari 4x100 Meter : Penutup yang Manis, Indonesia Juara

Setiyo tercatat saat ini sudah mengantongi dua medali emas dari lompat jauh dan lompat jangkit. 

Di sisi lain, medali emas tersebut mungkin akan menjadi yang terakhir dipersembahkannya untuk Indonesia.

"InsyaAllah yang terakhir dapat dua emas. target sebenarnya cuma satu tapi ini bersyukur bisa melebihi," kata dia.

Dia pun mendapat kenang-kenangan dari pelompat Thailand. Mereka memutuskan bertukar jersey selepas laga.

"Saya ingin, kalau boleh pak ketua, ingin menjadi tenaga pelatih, kalau bisa. Saya ingin mengembangkan olahraga Difabel Indonesia," ucap Setiyo.


(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved