Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Konsumsi Susu Masyarakat Makin Menurun, Boyolali Promosikan Makanan Olahan Susu  

Konsumsi susu masyarakat Indonesia termasuk Boyolali ternyata masih rendah. Boyolali dorong lewat makanan olahan berbahan susu.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Pelaku UMKM membuat kue dengan kandungan Susu di Gelanggang Anuraga, Boyolali, Senin (8/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah.

Tak terkecuali di Boyolali yang merupakan daerah penghasil susu.

Bupati Boyolali, M Said Hidayat menyebut berdasarkan data BPS 2021, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia tahun 2020 adalah 16,27 kg/kapita/tahun.

Jumlah itu, masih lebih rendah dibanding beberapa negara di wilayah Asia Tenggara seperti Thailand, Myanmar dan Malaysia.

Karena memang  mengkonsumsi susu  dapat menjadi salah satu pilihan tepat untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.

"Untuk itu dibutuhkan upaya untuk meningkatkan konsumsi susu. Dengan memperluas promosi dan pemasaran produk olahan susu," jelas Said, kepada TribunSolo.com,  usai Gerakan Konsumsi Pangan Olah Susu di Gelanggang Anuraga Boyolali, Senin (8/8/2022).

Dalam kegiatan itu, dilakukan peragaan memasak makanan mengandung bahan susu.

Baca juga: Bisnis Sapi Perah Menjanjikan Datangkan Cuan : Sudah Panen Susu Setiap Hari, Bisa Untung Anakan Sapi

“Susu tidak hanya bisa dikonsumsi sebagai minuman, namun bisa menjadi bahan dasar atau bahan campuran dalam pembuatan aneka olahan makanan yang lezat dan bergizi," jelas Said.

Di sisi lain, merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebabkan penurunan produksi susu di Kabupaten Boyolali sekitar 40 persen.

Selain itu  muncul kekhawatiran di masyarakat tentang keamanan pangan produk hasil peternakan seperti daging dan susu sehingga masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi.

“Tugas Pemkab Boyolali untuk memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa Produk Hasil Peternakan kita aman dikonsumsi selama cara penanganan dan pengolahannya tepat. PMK tidak menular dari ternak ke manusia," tambah Said.

Kepala DKP Boyolali, Joko Suhartono menjelaskan, kegiatan dimaksudkan untuk memasyarakatkan gerakan mengonsumsi susu.

“Melalui Gerakan Konsumsi Pangan Olahan Susu ini, maka masyarakat diajarkan bahwa susu tak semata bisa diminum saja. Namun juga bisa diolah menjadi berbagai olahan makanan yang nikmat,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved