Berita Sragen Terbaru
Sragen Batal Gelar Upacara Detik-detik Proklamasi, Begini Nasib 74 Paskibra yang Terlanjur Latihan
Upacara detik-detik proklamasi bakal digelar secara daring usai kasus Covid-19 kembali meningkat. Yuni lantas mengungkap nasib 74 paskibra
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen batal menggelar upacara detik-detik proklamasi 17 Agustus mendatang.
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sragen berencana untuk menggelar perayaan hari merdeka seperti tahun-tahun sebelum pandemi covid-19.
Yakni dengan menggelar upacara detik-detik proklamasi dan upacara penurunan bendera yang digelar di Stadion Taruna.
Baca juga: Sragen Bakal Gelar Lomba Lari di Sangiran saat Malam Hari, Bupati Justru Kena Singgung Jalan Rusak
Baca juga: Sragen Kembali Kebanjiran Vaksin PMK, 4.700 Dosis Disebar ke 47 Desa : Sudah 8.847 Ternak Tervaksin
Namun, rencana tersebut batal setelah datang instruksi dari pemerintah pusat, melihat angka covid-19 yang kembali meningkat.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan upacara detik-detik proklamasi tahun ini akan diadakan secara daring.
"Upacara tetap ada, namun detik-detik proklamasi kita zoom," ujarnya saat ditemui wartawan, Jumat (12/8/2022).
Dengan begitu, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Kabupaten Sragen juga batal bertugas saat upacara detik-detik proklamasi maupun penurunan bendera.
Meski begitu, menurut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen, Yuniarti mengatakan para Paskibra yang telah terpilih tetap bertugas untuk mengibarkan bendera.
Baca juga: Keren, Atlet Difabel Asal Sragen Bawa Pulang 4 Medali Emas dan 1 Perunggu dari ASEAN Para Games 2022
Baca juga: Nasib Pilu Bocah di Sragen: Tak Ganti Baju Setelah Main Air, Tewas Tersetrum Kabel saat Tidur
Bukan di Stadion Taruna, melainkan di upacara yang digelar masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Sragen.
"Iya, upacara detik-detik tidak jadi, tapi nanti tugasnya dialihkan ke OPD selaku pengibar bendera, ini baru ditata," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Jumlah Paskibra yang terpilih di Kabupaten Sragen menurut Yuniarti ada 74 orang.
Dengan begitu, proses latihan yang telah dijalani jauh-jauh hari menjadi tidak sia-sia.
Baca juga: Berkah HUT ke-77 RI, Karang Taruna di Sragen Dapat Bantuan Perabotan Rumah Tangga: Buat Hadiah Lomba
Mereka tetap akan berlatih dan tetap ada prosesi pengukuhan sebagaimana mestinya.
"Jumlah Paskibra ada 74 siswa, mereka tetap berlatih, nanti juga ada pengukuhan, meskipun tidak ada upacara detik-detik proklamasi di Taruna," pungkasnya. (*)