Berita Klaten Terbaru
Aksi Heroik Santri di Klaten, Panjat Tiang Bendera Setinggi 20 Meter: Gigit Tali, Masih Pakai Sarung
Seorang santri asal Klaten bernama Muhammad Saiful Amri memperbaiki tali bendera yang rusak saat upacara. Aksi itu dia lakukan spontan.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Setelah berhasil memperbaiki tali yang terlepas lalu dia menurunkan tali terlebih dahulu dan sesaat saat sudah memastikan tali turun dengan sempurna, kemudian dirinya menyusul turun dan masuk kembali ke barisan.
Nampak juga dalam rekaman tersebut, Saiful dibantu tiga orang santri lainnya saat memperbaiki tali bendera yang terlepas itu.
Dikatakan Salam, sesaat setelah tali berhasil diperbaiki, kemudian upacara bendera hari itu dilanjutkan kembali.
"Saat naik tidak ada kendala, karena anaknya juga terbiasa manjat," tambahnya.
Salam mengatakan, jika tinggi tiang tersebut diperkirakan sekitar 15 hingga 20 meter.
Upacara yang digelar di halaman ponpes itu total di ikuti 150 orang, yakni 80 santri yang terbagi kedalam 40 santri perempuan dan 40 santri laki-laki sisanya adalah warga sekitar.
Dalam unggahan setelahnya nampak ratusan orang tersebut seragam mengenakan atasan putih.
Untuk laki-laki nampak menggunakan atasan peci dan bawahan sarung, sedangkan perempuan menggunakan hijab berwarna merah sementara petugas upacara mengenakan almamater berwarna biru.
Dengan kejadian itu, Salam mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh santrinya.
"Karena secara tidak langsung telah tumbuh jiwa patriotisme pada santri," tambahnya
Dijelaskannya bahwa upacara yang dilakukan kemarin adalah yang pertama semenjak pandemi 2 tahun silam.
Ditambahkan oleh Salam jika malam sebelum upacara juga dilakukan malam tirakatan, untuk memupuk rasa nasionalisme di ponpes yang dipimpinnya.
Namun ada yang unik dan berbeda dengan pelaksanaan malam tirakatan pada umumnya.
"Kalau biasanya sudah jadi rutinitas malam sebelum peringatan hari kemerdekaan, itu diadakan malam tirakatan, namun yang berbeda ditempat kami, setelah melantunkan sholawat lalu menyanyikan lagu nasional di iringi hadroh," tandasnya. (*)