Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kecopetan di CFD Solo? Cek di Daerah Stadion Sriwedari, Dompet & Identitas Biasanya Dibuang Pencopet

Pencopet di CFD Solo ternyata memiliki kebiasaan membuang dompet dan identitas jarahannya di kawasan Stadion Sriwedari

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Tribunsolo.com/Tara Wahyu Nor Vitriani
Kasatpol PP Kota Solo, Arif Darmawan saat ditemui TribunSolo.com, di Balaikota Solo. Arif mengatakan pencopet yang beraksi di CFD Solo memiliki kebiasaan membuang dompet dan identitas jarahannya di kawasan Stadion Sriwedari 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Laporan mengenai adanya pencopetan di Car Free Day (CFD) Solo ternyata masih didapati oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo.

Kasatpol PP Kota Solo, Arif Darmawan mengatakan laporan-laporan yang ia terima langsung dikoordinasikan dengan pihak kepolisian.

"Masih itu (ada laporan copet). Sudah dikoordinasikan dengan teman-teman di kepolisian karena pelanggaran undang-undang dari kewenangan Polri," katanya, kepada TribunSolo.com, Jumat (19/8/2022). 

Baca juga: Bangun Ekosistem di Solo, Wamendag : Kripto Mulai Geser Bursa Efek, Transaksi di 2021 Capai Rp859 T

Baca juga: Viral di Solo : Balapan Liar Mobil di Jalan Slamet Riyadi, Aksinya Dilaporkan Wali Kota Gibran

Arif mengaku, pencopet yang beraksi di CFD itu ternyata memiliki kebiasaan.

Dimana, setiap kali melakukan aksi, mereka hanya mengambil uangnya saja. 

Sedangkan dompet beserta identitas lain yang berada di dalam dompet dibuang di dekat Stadion Sriwedari

"Kalau copet yang baik biasanya dibuang di daerah Stadion Sriwedari, dibuang di situ," kata Arif.

"Hanya uangnya yang diambil, kalau identitas lainnya masih ada," ungkapnya. 

Arif sendiri mendapati dompet-dompet hasil copetan banyak yang ditemukan atau dibuang di daerah Stadion Sriwedari

"Hampir setiap ke situ ada (dompet) yang dibuang," paparnya. 

Baca juga: Gibran, Selvi Ananda hingga Jan Ethes Terpapar Covid-19 : Diduga Tertular dari Asisten Rumah Tangga

Baca juga: Lakukan Penataan Kawasan Sriwedari, Gibran : Graha Wisata Niaga Bakal Dibersihkan dalam Waktu Dekat

Untuk itu, Arif mengusulkan didirikan pos istirahat untuk copet. 

Dengan maksud para warga Kota Bengawan waspada keberadaan copet di area tersebut.

"Kemarin saya usulkan ada pos istirahat copet di sepanjang city work itu, biar waspada," terangnya. 

Cara Kerja Komplotan Copet di Konser Kangen Band Sragen

Komplotan copet yang beraksi di festival musik Sukowati yang dimeriahkan  Kangen Band ternyata memang sudah terorganisir. 

Mereka memang menarget konser musik mencari 'mangsa'. 

Hal itu ditandai dengan pola aksi copet mereka yang terorganisir dan sudah memiliki peran dan tugas masing-masing.

Baca juga: Cerita Geng Copet Gagal Panen di Konser Kangen Band Sragen : Copet Elit, Berangkat Pun Naik Avanza

Baca juga: Viral Komplotan Copet di WSBK Mandalika, Masih 1 Keluarga, Berencana Undang Rekan Copet Luar Negeri

Kasi Humas Polres Sragen AKP Suwarso mewakili Kapolres Sragen AKBP Piter Yanotama mengatakan, komplotan tersebut mengetahui adanya konser tersebut dari media sosial.

"Mereka mengetahui info konser ini dari media sosial, mereka melakukan aksinya secara terorganisir," ucap Suwarso kepada TribunSolo.com, Minggu (29/5/2022).

Suwarso menjelaskan, masing-masing  pelaku memiliki peran dan tugas dalam melancarkan aksinya saat di konser tersebut.

Baca juga: Potret Cantik Ghina Kamila Pemeran Risa Copet Baru di Preman Pensiun 5, Aslinya YouTuber Seksi

Masing-masing yaitu Faizal Muhammad Als Bondet (39) berperan sebagai perekrut dan pemegang handphone hasil copetan.

Arif alias Hulk (29) dan Bagus Suwandi alias Bagus (28), berperan mendorong calon korban.

Samsul Arif alias Rasyid (33) berperan sebagai penerima barang hasil copetan.

Sementara itu, Muarif alias Arif (45) berperan sebagai supir.

Terakhir, Alifian Maki alias Tlenger (27) sebagai eksekutor.

Baca juga: Butuh Uang, Nenek Sebatang Kara di Banjarnegara Nekat Copet Rp 100 RIbu, Tertangkap dan Diarak Warga

"Mereka memiliki tugas yaitu mencari calon korban yang tengah berada di dalam kerumunan, lalu pelaku yang lain berpura-pura mendorong dari belakang dan pelaku lainnya mengambil HP dan dompet milik korban, " kata Suwarso.

Dia menuturkan aksinya tersebut berhasil diketahui oleh polisi setelah salah satu pelaku berperilaku mencurigakan saat di lokasi kejadian.

Kecurigaan itu bertambah saat orang tersebut berusaha membuang handphone hasil curian dan diketahui polisi.

"Satu pelaku kemudian diamankan polisi serta dilakukan penggeledahan, dan diketahui ia bersama teman- teman nya yang berjumlah 7 orang melakukan aksi pencopetan tersebut," tutur Suwarso.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan 5 terduga pelaku lainnya.

Baca juga: Butuh Uang, Nenek Sebatang Kara di Banjarnegara Nekat Copet Rp 100 RIbu, Tertangkap dan Diarak Warga

Sehingga total pelaku copet yang diamankan ada 6 orang.

Atas perbuatannya, keenam pencopet tersebut bakal dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara.

"Saat ini keenam pencopet tersebut telah diamankan petugas, dan dijebloskan ke dalam tahanan Mapolres Sragen," ujar Suwarso. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved