Berita Solo Terbaru

Jadi Tuan Rumah G20, Walkot Denpasar Kunker ke Solo : Tinjau Pengelolaan Sampah di Putri Cempo

Dalam kunkernya ke Solo, Wali Kota Denpasar ternyata juga mempelajari terkait pengelolaan TPA sampah karena Denpasar bakal jadi tuan rumah G20

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Istimewa/Dok. Humas Pemkot Solo
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara (tiga dari kiri) saat bertemu dengan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (kedua dari kanan). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Solo, Senin (22/8/2022).

Kunjungan Wali Kota Denpasar beserta rombongan Forkopimda ini disambut oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa

Dalam kunjungannya ini, Jaya Negara mengaku Kota Solo sudah mempunyai pengelolaan TPA sampah yang baik, yakni PLTSa di Putri Cempo.

Baca juga: Gara-gara Mabuk, 2 Pemuda asal Sukoharjo Gagal Joget Bareng Abah Lala di Taman Balekambang Solo

Baca juga: Meski Positif Covid-19 dan Jalani Isoman, Gibran hingga Sekda Ternyata Tetap Bekerja dari Rumah

"Karena ada satu substansi kami berkunjung ke Solo, di sini sudah mulai ada pengelolaan TPA Sampah," kata Jaya Negara, kepada TribunSolo.com, Senin (22/8/2022). 

Kota Denpasar sendiri akan menjadi tuan rumah G20.

Menurutnya, selaku tuan rumah perhelatan acara internasional tentu harus mampu menangani sampah dengan baik. 

Karena itu, dia mengaku juga sudah meninjau TPA Putri Cempo, di Mojosongo dan melakukan kerjasama.

"Sedangkan dalam G20 sampah di Denpasar harus tertangani dengan baik. Kami sudah bekerja sama di Mojosongo, kami lihat luar biasa," jelasnya. 

Jaya Negara juga telah mendapatkan arahan dari Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa terkait pengelolaan sampah. 

Terlebih saat ini Denpasar sedang membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

"Kami ini baru dibangun TPST, yang menang tender yang sudah ngerjain di Solo. Kemarin kami sudah ke lokasi. Kalau di Denpasar 800 ton/hari, kalau di Solo 300 ton/hari," jelasnya. 

Baca juga: Main di Stadion Manahan, Rasiman Optimistis Persis Solo Bisa Beri Luka Pertama Buat Madura United

Baca juga: Prakiraan Cuaca Solo Raya Senin 22 Agustus 2022 : Langit Cerah hingga Berawan, Tanpa Turun Hujan

Dia juga memuji Kota Solo yang mempunyai kelebihan dari segi lahannya yang cukup luas. 

"Kalau di kami lahan tidak ada, satu-satunya cara harus diolah, apakah jadi RDF (refused derived fuel) atau insenerator. Untuk tahap awal kita RDF dulu, agar bisa mengelola sampah dalam rangka pelaksanaan G20 ini," jelasnya.

"Sementara kita masih RDF, sedangkan kami lihat di sini bulan Desember dia sudah ke listrik, karena hasil bahan RDF ini akan jadi bahan gasifikasi untuk mendukung listrik," imbuhnya. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved