Berita Sragen Terbaru
Besok Siaran TV Analog Dimatikan, Permintaan Set Top Box di Sragen Landai, Warga Pilih Beli TV Baru
Warga Sragen sepertinya tidak terlalu menggubris soal siaran TV Analog yang akan dimatikan oleh Kominfo. Mereka mengaku memilih membeli tv baru.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Berdasarkan jadwal dari Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo), siaran TV Analog atau Analog Switch Off tahap II akan dilakukan besok, Kamis (25/8/2022).
Kabupaten Sragen masuk ke dalam tahap II, sehingga warga Sragen sudah tidak dapat menikmati siaran TV analog lagi.
Siaran TV analog akan diubah menjadi siaran TV digital yang kualitas gambarnya lebih jernih.
Siaran TV digital dapat dinikmati pada TV yang sudah terpasang alat digital, atau bagi warga yang TVnya masih analog tinggal dipasang alat Set Top Box, sehingga tidak perlu membeli TV yang baru.
Kini, beberapa toko elektronik di Kabupaten Sragen sudah menyediakan Set Top Box, salah satunya di Toko Serba Jaya Elektronik.
Baca juga: TV Analog Tahap 2 Dimatikan 25 Agustus 2022, Sragen Belum Mendata Warga Penerima Set Top Box Gratis
Pemilik toko, Santoso mengatakan penjualan set top box di H-1 siaran TV analog dimatikan penjualan masih landai.
"Penjualan set top box masih biasa, (besok siaran TV analog dimatikan) biasa aja penjualannya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (24/8/2022).
Ia menjual set top box merk Luby dengan harga Rp 180.000/unit.
Menurutnya, pembeli kebanyakan lebih memilih untuk membeli TV baru yang sudah digital daripada membeli set top box.
Peningkatan pembelian TV digital terjadi sejak siaran TV analog akan dimatikan digaungkan.
"Banyak pembeli lari ke (beli) TV digital, tapi penjualan masih biasa-biasa saja, karena siaran analog masih menyala sepenuhnya," terangnya.
Santoso memastikan ketersediaan set top box dan TV digital di tokonya tercukupi, apabila dibutuhkan masyarakat.
Untuk harga TV digital sendiri, kata Santoso terus mengalami penurunan.
"Harga TV malah anjlok, nggak tahu kenapa, permintaan pasar menurun, daya beli kurang," pungkasnya.
