Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Meski Sudah Tak Dirawat di Klinik, Penyebab Keracunan Belasan Warga Celep Sragen Masih Jadi Misteri

Belasan warga Celep yang diduga keracunan sudah kembali ke rumah masing-masing usai dirawat di klinik. Namun penyebab keracunan masih menjadi misteri

Istimewa/Kecamatan Kedawung
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen mendatangi rumah warga Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen untuk mengambil sampel air dan makanan untuk diuji laboratorium setelah belasan warga dilarikan ke klinik. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Masih menjadi misteri, apa penyebab 11 warga Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen tiba-tiba mual dan muntah.

Diberitakan sebelumnya, belasan warga Celep tersebut sampai harus mendapat perawatan di klinik karena diduga keracunan.

Awalnya, warga menghadiri acara kenduri di rumah salah satu warga pada Rabu (24/8/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

Setelah acara, warga belum merasakan gejala dan beraktivitas normal. 

Baca juga: Belasan Warga Celep Sragen Dilarikan ke Klinik, Diduga Keracunan Makanan dari Acara Kenduri

Namun, warga mulai merasa mual dan muntah dan sempat periksa ke klinik yang ada di Desa Jambangan. 

Bukannya membaik, pada siang hari warga malah mengalami diare, dan sore hari diputuskan untuk menjalani rawat inap di salah satu klinik yang ada di Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar. 

Kondisi belasan warga tersebut berangsur pulih, dan pada Sabtu (27/8/2022) lalu kondisinya semakin membaik.

Untuk mengetahui penyebabnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen mengambil sample bumbu gudangan dan air.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengatakan saat ini hasil pengujian laboratorium terhadap sample yang diuji belum keluar. 

Diketahui, sample yang diambil di uji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Tengah di Semarang. 

Menurutnya butuh waktu 5-7 hari untuk mengetahui hasilnya keluar. 

"Belum keluar, masih menunggu 5-7 hari," ujarnya saat dihubungi TribunSolo.com, Sabtu (27/8/2022).

"Sample yang diambil sambal gudangan dan air, dikirim ke Labkesda Provinsi," tambahnya.

Hargiyanto belum dapat menjelaskan secara rinci penyebab keracunan bisa terjadi. 

"(Penyebab keracunan) menunggu hasil laboratorium," katanya. 

Lanjutnya, semua warga yang sempat menjalani rawat inap tersebut kini sudah pulang ke rumah masing-masing.

"Sebelas warga Celep yang sempat dirawat sudah pulang semua," pungkasnya. 

Belasan Warga Celep Sragen Dilarikan ke Klinik

Belasan warga Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen dilarikan ke klinik, pada Kamis (25/8/2022).

Camat Kedawung, Endang Widayati mengatakan, kejadian tersebut berawal ketika warga mengikuti acara kenduri pada Rabu (24/8/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. 

"Acara bancaan (kenduri) wetonan hari Rabu lalu jam 20.00 WIB di rumah Bapak Karso Dikromo alamat Dusun Ngrombo, Desa Celep," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (26/8/2022). 

Pada malam harinya warga belum merasakan gejala-gejala. 

Pada Kamis (25/8/2022) warga baru merasakan mual-mual kemudian muntah dan sebagian memeriksakan diri di salah satu klinik di Desa Jambangan.

Namun, kondisi warga pada siang hari tak kunjung membaik.

Baca juga: Sudah Dua Minggu, Penyebab Keracunan Massal Maut di Pucangsawit Solo Masih Jadi Misteri

"Siangnya tidak kunjung sembuh, malah diare, sorenya dibawa ke Klinik Naura Medika di Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar dan menjalani rawat inap," jelasnya. 

Pada Jumat (26/8/2022) Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen datang untuk mengambil sampel makanan dan air untuk di uji di laboratorium.

"Yang diambil sample air bersih dan sambel gudangan, dibawa ke Labkesda Kabupaten Sragen," terangnya. 

Menurut Endang, kondisi warga kini sudah berangsur membaik, namun belum dipulangkan. 

"Belum pulang dari klinik, tapi kondisi sudah membaik," pungkasnya. 

Keracunan di Solo

Polisi memeriksa 27 orang dalam kasus keracunan massal di RW 1 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pemeriksaan dilakukan usai heboh puluhan keracunan karena makan nasi box saat acara buka bersama di Masjid At-Tiin.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan 27 orang, diantaranya ada takmir masjid, panitia, dan korban," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (6/5/2022).

Ade Safri menjelaskan, proses penyelidikan masih menunggu hasil dari Tim Puslabfor Polda Jateng karena masih menunggu hasil sampel makanan.

"Hasilnya belum keluar," ujarnya.

Dia menjelaskan, akibat makanan nasi box yang dikonsumsi, puluhan warga mengalami mual, pusing, dan diare hinhgga puluhan orang dilarikan ke rumah sakit.

"Kita tunggu hasil kandungan makanan yang kita ajukan. Untuk mengetahui keidentikan bahan makanan yang dikonsumsi, apakah ada unsur yang beracun, yang mengakibatkan beberapa warga mengalami diare dan lemas," ucapnya.

Akibat keracunan massal itu, seorang warga meninggal dunia.

Baca juga: Berhari-hari di Solo, Kini Pemudik Kembali ke Jakarta, Motor Diangkut Kereta via Stasiun Purwosari

Baca juga: Update Keracunan di Pucangsawit Solo : 10 Orang Pulang dari Rumah Sakit, Sudah Dinyatakan Sehat

Kendati demikian, Kapolresta belum bisa menyimpulkan penyebab kematian tersebut.

"Kita tunggu hasil dari lab yang kita ajukan. Nanti baru kita simpulkan, apakah kandungannya ada unsur racun, dan apakah ditemukan juga pada tubuh korban," kata dia.

Kapolres menjelaskan, warga yang sempat opname kondisinya sudah membaik, dan sudah diizinkan pulang.

10 Orang Boleh Pulang ke Rumah

Sejumlah warga di RW 1 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo yang keracunan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Mereka sebelumnya keracunan kerana nasi box saat acara buka bersama di Masjid At-Tiin Pucangsawit, Sabtu (30/4/2022).

Sekertaris RT 1 RW 1 Pucangsawit, Sumarno mengatakan, terakhir sekira 10 orang sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.

"Yang dirawat tinggal 1 orang saja, anak-anak usia 11 tahun," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (6/5/2022).

Pasien berinisial Ay itu kondisinya sudah semakin membaik.

Diperkirakan, hari ini dia diperbolehkan pulang dari rumah sakit dr. Moewardi Solo.

"Dia memiliki riwayat penyakit asma, dan anaknya aktif, jadi kalau dipasang infus lepas terus," ucapnya.

Baca juga: Cerita Warga yang Santap Nasi Box Diduga Biang Keracunan Massal di Solo: Ayam Basi, Langsung Dibuang

Baca juga: Kondisi Warga Pucangsawit Solo yang Diduga Keracunan Makanan Bukber, Masih Berjuang untuk Pulih

Dia menjelaskan, mereka yang mengalami keracunan tersebut sempat diopname di rumah sakit dr. Moewardi Solo, dr. Oen Kandang Sapi, dan PKU Solo.

Tetapi sudah diizinkan pulang dan melakukan aktivitas seperti biasa.

"Aktivitas masyarakat sudah kembali normal. Anak-anak yang jadi korban, juga sudah aktif lagi ke masjid," jelas dia.

Ada Puluhan Warga Keracunan

Acara buka bersama di Masjid At-Tiin, RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo menjadi petaka. 

Sebanyak 90 orang warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak atau nasi box yang disuguhkan. 

Baca juga: Puluhan Warga Pucangsawit Batal Lebaran Keracunan Nasi Box, Korban Sempat Curiga : Ayamnya Lembek

Bahkan, satu orang sampai meninggal dunia akibat gejala keracunan tersebut. 

Usut punya usut, adalah nasi box yang dimakan warga yang jadi penyebab.

Terungkap, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering. 

Nasi box berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat. 

Hal itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.

"Makanan itu yg membuat salah satu jemaah masjid At-Tiin," terang dia kepada TribunSolo.com.

"Dia masih warga satu RT sini (RT 01)," tambahnya. 

Pembuat nasi box tersebut kini sudah dibawa ke Polsek Jebres untuk dimintai keterangan.

"Yang membuat makan sudah dimintai keterangan di Polsek Jebres," ujarnya. 

Sumarno mengatakan, ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.

Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).

Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.

"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.

Jumadi Meninggal

Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga.

Beberapa diantara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Diantaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.

"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sekretaris RT 01, Sumarno kepada TribunSolo.com.

"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.

Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.

Di antarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.

"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.

"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya.

Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.

"Meninggal ada satu warga atas nama Pak Jumadi," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved