Berita Boyolali Terbaru
Kali Pepe Land, Rawa di Boyolali yang Kini Disulap Jadi Tempat Warga Desa Sekitar Mengais Rezeki
Kali Pepe Land yang dahulunya hanya rawa di Boyolali, kini ternyata mampu menjadi lahan mengais rezeki bagi warga desa sekitar.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Terletak di 2,8 km dari Bandara Adi Soemarmo, Kali Pepe Land kini jadi tempat wisata yang popular dikalangan warga Boyolali dan sekitarnya.
Kali Pepe Land ini dulunya hanyalah rawa, namun kini disulap menjadi tempat wisata yang tidak pernah sepi dari pengunjung.
Tempat wisata ini terletak di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Kali Pepe Land menyediakan berbagai wahana dan fasilitas hiburan seperti mini trail, kolam renang, panggung musik, situs peninggalan Belanda berupa jembatan Lori.
Selain itu ada juga food stall serta yang terbaru yakni pasar tumpah.
Baca juga: Bos Kali Pepe Land Buka Suara Soal Wisatanya Disebut Belum Kantongi Izin
Kali Pepe Land Boyolali buka mulai pukul 15.00 WIB sampai 22.00 WIB setiap Senin-Sabtu.
Namun saat hari Minggu tempat ini buka mulai pukul 06.00-22.00 WIB.
Saat sore hari, banyak pengunjung yang datang untuk sekedar nongkrong sore dan menikmati suasana sejuk dan rindang di Kali Pepe Land.
Sebagai tempat wisata yang melakukan soft opening pada Selasa (31/5/2022) lalu, pengunjung di Kali Pepe Land cukup banyak.
Apalagi saat hari minggu, banyak pengunjung yang memadati area sejak pagi hari untuk sekedar berjalan sehat dan mencari sarapan di Pasar Tumpah.
“Kalau untuk yang Pasar Tumpah ini masih baru ada 3 bulan ini, di sini kami menggandeng UMKM dari masyarakat sekitar Kali Pepe Land untuk bergabung,” kata Manager Area, Muhammad Gurda, Senin (29/8/2022).
“Bisa dibilang untuk konsepnya hampir mirip dengan CFD karena pedagang ini hanya ada dan berjualan di hari Minggu, total ada 200 pedagang yang kami tampung setiap minggunya,” katanya.
Dari 200 pedagang tersebut, tak hanya pedagang makanan yang menggelar dagangannya.

Baca juga: Kejuaraan Bola Voli Kapolres Boyolali Cup 2022: Tim Gladagsari Putra Sabet Juara 1
Bahkan pedagang pakaian, dompet, alat masak hingga tanaman juga berjualan di sekitar area Kali Pepe Land.
Setiap hari minggu, Muhammad Gurda mengatakan pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan.
Hal tersebut tentunya sangat membantu pedagang dan ekonomi warga sekitar yang berjualan.
Salah satu pedagang es gabus yang berasal dari warga sekitar, Yesika Pravangasta membeberkan bahwa sejak 2-3 bulan dirinya mengikuti Pasar Tumpah, jualannya selalu laris manis.
“Jualan mulai jam 6 pagi saya datang bawa 60 biji es jam 07.10 WIB udah habis, bahkan paling laris bisa sampai 300 biji habis, itu saya jualan sampai pukul 10.00 WIB,” katanya.
Sejak dibukanya Pasar Tumpah Kali Pepe ini, Yesika sangat bersyukur karena bisa menaikkan ekonomi keluarganya.
Apalagi setelah dirinya sempat tidak dapat berjualan akibat pandemi selama bertahun-tahun.
“Alhamdulillah, Pasar Tumpah ini sangat membantu sekali bagi saya, apalagi untuk UMKM warga sekitar, beberapa pedagang yang orangnya warga sini jadi punya pemasukan lebih,” katanya.
Namun, Yesika berharap bahwa Pasar Tumpah ini bisa lebih sering diadakan.
“Kalau bisa jangan hanya per minggu sekali,” katanya.
Meski begitu, rasa syukur kembali didaraskan Yesika lantaran pihak Kali Pepe Land tidak memungut biaya apapun untuk pedagang yang berjualan.
Baca juga: Situs Tapak Nata PB X di Cepogo Boyolali Punya Cerita Mistis, Warga Tak Berani Sembarangan
Baca juga: Curhatan Peternak Ayam Petelur di Boyolali : 9 Bulan Babak Belur, Harga Jual Telur Lebih Rendah
“Kami hanya awalnya didata saja, lalu setiap minggu akan diumumkan siapa yang akan berjualan,” katanya.
Senada, pedagang Dim Sum bernama Sugeng juga membeberkan Pasar Tumpah ini sangat menguntungkan baginya.
“Di Pasar Tumpah Kali Pepe Land ini, saya bisa laku dimsum 100-200 biji setiap saya jualan,” katanya.
“Apalagi saya jualan disini gratis, benar-benar membantu,” katanya.
Menu makanan yang dijual di area tersebut memang cukup beragam. Mulai es teh, kopi, bakso, mie toktik, gorengan, ayam goreng hingga bubur.
Ada juga sebuah kafe di bagian depan Kali Pepe Land yang terletak setelah area parkir utama.
Kafe ini menjual makanan ringan, seperti nugget, kentang goreng, dan kopi susu.
Hampir di seluruh area wisata Kali Pepe Land, dipenuhi dengan kursi dan juga meja untuk pengunjung bersantai dan menikmati hidangan.
Tempat ini juga dipenuhi oleh puluhan pohon rindang baik yang terletak di pinggir area dan di tengah tengah.
Meskipun tanpa atap, namun suasanya yang sejuk membuat pengunjung betah berlama-lama untuk sekedar menikmati suasana.
Salah satu pengunjung dari Solo, Aditya mengatakan Kali Pepe Land merupakan salah satu tempat yang jadi favoritnya beserta keluarga.
“Disini selain bisa cari sarapan, tempatnya luas dan cocok untuk jalan-jalan keluarga,” katanya.
Baca juga: Jokowi Sebut Dua Minggu Lagi Harga Telur Turun, Pedagang di Boyolali : Semoga Kembali Normal
“Kalau sore bisa untuk nongkrong atau nonton live music,” ujarnya.
Tak hanya menikmati hiburan, pengunjung juga bisa bersepeda di Kali Pepe Land tepatnya di trek berbentuk melingkar yang mengelilingi area tengah.
Selain itu, ada juga ruang pertemuan berupa pendopo dan panggung di sejumlah area taman Kali Pepe Land untuk menggelar acara gathering.
Selain itu, pengunjung anak-anak juga bisa mencoba naik ATV atau motor mini.
Kali Pepe Land yang merupakan tempat wisata baru di Boyolali tersebut masih akan terus berbenah.
Pengelola berharap bisa menambah fasilitas lain, seperti wahana arung jeram hingga hotel.
Bagi pengunjung yang berasal dari Kota Solo, dapat menempuh perjalanan dengan menggunakan motor atau mobil.
Rute tercepat yakni lewat jalan Adi Sucipto dengan perkiraan waktu hanya 24 menit dari pusat kota Solo jika naik mobil.
Jika pengunjung naik motor maka perjalanan bisa lebih cepat yakni hanya 22 menit.
Sedangkan jika anda berasal dari Kota Boyolali dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil.
Untuk pengunjung yang mengendarai mobil bisa lewat Tol Semarang-Solo atau Jalan Raya Boyolali-Semarang.
Saat naik mobil dari pusat Kota Boyolali, pengunjung membutuhkan waktu sekitar 28 menit, sedangkan jika naik motor lebih cepat yakni 26 menit.
Untuk tarif masuk, pengunjung cukup membayar biaya parkir motor yakni Rp 5 ribu sedangkan mobil Rp 10 ribu. (*)