Berita Karanganyar Terbaru
Hasil Autopsi Mayat dengan Tangan dan Kaki Terikat di Karanganyar Keluar: Korban Tewas Tenggelam
Hasil autopsi mayat dengan tangan dan kaki terikat keluar. Hasilnya korban meninggal karena tenggelam. Namun, polisi masih melakukan tes lagi.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Hasil autopsi korban kasus penemuan mayat di Sungai Siwaluh, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar sudah keluar.
Meskipun begitu, polisi masih menunggu hasil uji toksikologi terhadap tubuh korban.
Ps Kasubsi Penmas Si Humas Polres Karanganyar, Bripka Sakti mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo mengatakan berdasarkan keterangan dari tim forensik terkait hasil otopsi, penyebab korban meninggal dunia di aliran sungai Siwaluh karena tenggelam.
"Hasil otopsi yang dipimpin dokter Istiqomah, menunjukan korban meninggal karena tenggelam dan membuat korban mati lemas," ucap Saksi kepada TribunSolo.com, Rabu (31/8/2022).
Sakti mengatakan, setelah melakukan otopsi, Tim Forensik melakukan uji laboratorium Toksikologi.
Dia menuturkan, uji lab Toksikologi itu dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan racun yang ada di dalam tubuh korban.
Selain itu, katanya, penyelidik telah melalukan klarifikasi terhadap para saksi dan barang bukti
Ia menjelaskan ada sebanyak 9 orang saksi yang diperiksa, serta telah mengamankan beberapa BB yaitu dua utas tali rafia warna hitam dengan masing-masing panjang 180 sentimeter dan 70 sentimeter.
"Penyidik tetap melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi yang lain dan melakukan penyelidikan guna mengumpulkan barang bukti," pungkasnya.
Darus Syamsuri (29), menantu korban berharap kasus yang menimpa mertuanya segera terungkap.
Dia menuturkan, di dalam keluarga korban tidak terjadi cekcok, bahkan warga melihat korban sebelum kejadian dalam keadaan normal.
"Kalau dari pihak keluarga menyatakan ikhlas akan tetapi dari polisi merasakan hal janggal dari penemuan tubuh korban," kata Darus.
Dia berharap, kasus yang menimpa ayah mertuanya agar dapat diusut polisi tuntas dan ada kejelasan.
Baca juga: Mayat Pria Berhelm di Saluran Air Selogiri Dipastikan Korban Tenggelam, Sempat Menenggak Miras
Ia menjelaskan, semasa hidup korban merupakan pribadi yang tegas dalam mendidik anak dan cucu.
"Semasa hidup, bapak itu tertutup, namun beliau tegas dalam mendidik anak dan cucu, kami berharap kasus yang menimpa almarhum ayah mertua saya dapat diusut tuntas dan jelas oleh polisi," ucap Darus.
Darus mengaku dirinya mendapat kabar dari ibu dan kakak iparnya bahwa ayah mertuanya menghilang, pukul 13.00 WIB.
Darul mengatakan, mendapatkan kabar tersebut, dirinya langsung ke rumah korban dan langsung mencari keberadaan korban.
"Posisi saya di Ngargoyoso bersama istri saya , sedangkan mertua saya bersama kakak ipar saya, saya mendapatkan kabar mertua saya tidak ada di rumah," ucap Darus.
Darus mengatakan saat itu, ia juga mendapatkan kabar bahwa warga menemukan tubuh pria mengambang di Sungai Siwaluh.
Ia mengaku bingung tubuh yang ditemukan warga apakah bapak mertua saya atau tidak.
"Saat sudah dimasukan di kantung mayat dan akan dibawa ke rumah sakit, saya meminta petugas untuk membuka kantung tersebut untuk memastikan itu jenazah bapak mertua saya atau bukan dan setelah saya cek itu benar itu bapak mertua saya," ungkap Darus
Dia mengatakan, dari informasi yang didapatnya, mertuanya ditemukan dalam keadaan terikat kaki dan tangan.
Meskipun begitu, tidak ada luka jeratan tali rafia dalam tangan maupun kaki mertuanya.
"Kaki dan tangan mertua saya terikat, namun proses pengikatannya gak kencang, yang berarti kalau dibuka sendiri, selain itu, Tidak ada luka pada ikatan, maupun lebam," ujar Darus.
Meskipun tidak ditemukan luka, kata dia, pihak Kepolisian meminta untuk dilakukan autopsi.
Dia menuturkan, di dalam keluarga korban tidak terjadi cekcok, bahkan warga melihat korban sebelum kejadian dalam keadaan normal.
"Kalau dari pihak keluarga menyatakan ikhlas akan tetapi dari polisi merasakan hal janggal dari penemuan tubuh korban," kata Darus. (*)