Berita Solo Terbaru

Hasil Limbah Jagal Anjing Diduga Cemari Aliran Sungai Bengawan Solo, DMFI Berharap Ketegasan Gibran

DMFI meminta adanya ketegasan dari Gibran terkait hasil limbah dari pemotongan anjing. Sebab diduga limbah itu mengalir ke aliran Sungai Bengawan Solo

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Tara Wahyu NV
Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menggelar aksi protes di depan Balaikota Solo, Senin (25/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Darah dan hasil limbah pemotongan anjing yang berasal dari tiga rumah jagal diduga mengalir ke aliran Sungai Bengawan Solo

Adapun rumah-rumah jagal itu disebut membunuh lebih kurang 15 ekor anjing setiap harinya dengan cara kejam.

Dugaan darah dan hasil limbah pemotongan anjing mengalir ke aliran Sungai Bengawan Solo itu disampaikan Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI). 

Itu didasarkan dengan investigasi yang telah mereka lakukan. 

Baca juga: Pemprov Jateng Keluarkan Imbauan Larangan Perdagangan Daging Anjing, Bagaimana di Solo?

Baca juga: Gibran Bakal Ajak Bicara Pedagang, Sebelum Keluarkan Larangan Peredaran Daging Anjing

Adapun DMFI juga memiliki gambar dan video yang menunjukkan bila air Sungai Bengawan Solo menjadi merah karena darah dan limbah hasil pemotongan anjing.

“Bahkan setelah bertahun-tahun melakukan investigasi, tetap saja sangat mengejutkan melihat betapa kejamnya perdagangan daging anjing, melihat Sungai Bengawan Solo terkontaminasidengan darah dan sisa potongan anjing yang dibunuh dengan kejam," kata Koordinator Nasional DMFI dan pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Karin Franken dalam rilis yang diterima TribunSolo.com.

"Sementara itu juga di beberapa bagian sungai juga ada anak-anak bermain, orang-orang mencuci pakaian dan
memancing di sana," tambahnya.

Karin berharap pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati aliran Sungai Bengawan Solo memiliki ketegasan terhadap perdagangan dan penjagalan anjing.

Tanpa terkecuali, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka

"Gibran masih belum juga mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri perdagangan ini," ujar dia.

Baca juga: DMFI Protes Perdagangan Daging Anjing di Solo, Gibran : Solusinya Apa? Jangan Cuma Minta Stop

Baca juga: Tagih Janji Gibran Soal Aturan Perdagangan Daging Anjing di Solo, DMFI Gelar Aksi di Balai Kota  

"Meski, sudah ada imbauan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, untuk segera menindak serta adanya pernyataan yang jelas dari Pemerintah Pusat yang menentang perdagangan daging anjing," tambahnya.

Menurut Karin, sudah waktunya Gibran melakukan tindakan tegas terhadap perdagangan dan pejagalan anjing di wilayahnya.

"Wali Kota Gibran membahas tentang bagaimana ‘mengawasi’ perdagangan ini, tapi sekarang sudah saatnya mengambil keputusan dan tindakan tegas," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Internasional DMFI, Lola Webber mengatakan bila Pemkot Surakarta melarang perdagangan daging anjing itu akan menjadi sebuah pesan. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved